Note

Sejumlah Korban Robot Traiding FIN 888 Bersaksi, Mereka Tergoda Iming-iming Jaminan Asuransi Investasinya

· Views 88

Sejumlah Korban Robot Traiding FIN 888 Bersaksi, Mereka Tergoda Iming-iming Jaminan Asuransi Investasinya

SUARAKARYA.ID: Enam saksi yang menjadi korban dalam kasus Robot Traiding FIN 888 kompak meminta majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara pimpinan Yuli Effendi SH MHum agar memerintahkan jaksa Subhan Noor Hidayat SH MH dan Melda Siagian SH untuk menghadirkan Cahyadi Raharja ke persidangan sebagai saksi.

 

Hal itu, kata para saksi masing-masing Patria Afandi, Rosa Media, Marta Flora Paulina, Ahmad Amirudin, Carolina, Meirawati dan saksi penasihat hukum para korban, Robot Trading FIN 888, karena kedua terdakwa Peterfi Sufandri dan Carry Chandra menyebutkan penanggung jawab uang yang diinvestasikan mereka salah satunya saksi Cahyadi Raharja.

 

Selain itu, kata para saksi lagi, Selasa (1/8/2023) di PN Jakarta Utara, mereka mengirimkan uang ke rekening sejumlah perusahaan di antaranya PT Rajawali Bintang Mandiri yang disebutkan milik saksi Cahyadi Raharja.

 

Saksi-saksi juga menyebutkan, selain Cahyadi Raharja juga mereka inginkan dihadirkan ke persidangan Samwok dan MC alias Marno.

 

Namun keduanya sudah menghilang sehingga dimasukan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Kepolisian sehingga tidak memungkinan dihadirkan ke persidangan.

 

Saksi-saksi mengungkapkan kepada majelis hakim bahwa terdakwa Peterfi Sufandri dan Carry Chandra aktif menjaring nasabah, termasuk terhadap mereka. Kedua terdakwa menawarkan investasi di Robot Trading FIN 888  dan dijanjikan sangat terjamin intestasinya tersebut.

 

Selain banyak pengusaha yang masuk konglomerat, investasinya terjamin dan aman berkat dimasukan lagi ke bank serta jamin asuransi.

 

"Keuntungannya tidak besar-besar banget, hanya enam sampai tujuh persen saja Yang Mulia sebulan.  Tetapi karena dijanjikan aman dan berasuransi, ya kita menjadi tertarik. Lagi pula hampir tidak ada kegiatan pekerjaan saat pandemi Covid-19," tutur saksi.

 

Tidak tahunya janji aman investsi dari terdakwa tersebut hanya janji-janji kosong belaka. Tiba-tiba Robot Trading FIN 888 tutup 29 Desember 2021.

 

Saksi advokat Oktavianus Setiawan mengungkapkan, sudah ada yang meninggal dan sakit-sakitan stres akibat Robot Traiding FIN 888. Korbannya diperkirakan ribuan orang di seluruh Indonesia. Kliennya sendiri korban Robot Trading FIN 888 tidak kurang dari 450 orang dengan kerugian Rp 165 miliar.

 

Dia menyebutkan keseluruhan korban menderita kerugian sedikitnya Rp 1 triliun. Ironisnya lagi, katanya, hanya senilai Rp 1 miliar yang dapat disita penyidik.

 

Oktavianus Setiawan juga mengungkapkan bahwa Robot Trading FIN 888 berpusat di Singapura. Dia memperkirakan uang mata uang dolar Amerika Serikat (AS) yang diinvestasikan tidak ditraidingkan atau disetorkan ke kantor pusat di Singapura.

 

Atas keterangan saksi-saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak seluruhnya benar keterangan para saksi tersebut. Salah satu terdakwa mengatakan ketidakbenaran tersebut bakal disampaikan di pledoi. Sedangkan terdakwa satunya lagi menyatakan bahwa dirinya tidak ikut presentase menjaring para nasabah.

 

Dicetak ulang dari Suarakarya, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.