Note

Teknik Bollinger Bands untuk Swing Trading

· Views 141

Teknik Bollinger Bands untuk Swing Trading

Perkara memilih indikator sering menjadi dilema bagi sebagian besar trader. Pasalnya, setiap indikator memiliki sinyal dan akurasi yang berbeda-beda. Salah satu indikator teknikal yang populer di kalangan trader adalah Bollinger Bands. Dirintis oleh John Bollinger, indikator ini identik dengan keunikannya yang bisa menampilkan 3 garis (band) di sepanjang pergerakan harga. Tidak hanya mengikuti fluktuasi harga, garis-garis Bollinger Bands juga bisa menyempit dan melebar sesuai kondisi volatilitas pasar.

Fleksibilitas Bollinger Bands menjadikannya ideal untuk digunakan di berbagai macam strategi, termasuk swing trading. Bagi Anda yang mengaplikasikan swing trading dan sedang mencari indikator andalan, ulasan di bawah ini bisa menjadi rekomendasi yang bisa Anda coba.

Cara Kerja Teknik Bollinger Bands untuk Swing Trading

Sebelum masuk ke pembahasan, patut diperhatikan jika strategi ini juga menggunakan Intraday Intensity sebagai indikator tambahan. Intraday Intensity sebenarnya merupakan indikator volume, tapi dalam setup kali ini, kita akan menggunakannya sebagai oscillator. Nilai overbought Intraday Intensity ada di +1, sedangkan batas oversold-nya adalah 

Untuk memanfaatkan Bollinger Bands dan Intraday Intensity dalam swing trading, Anda perlu mencari sinyal reversal. Dengan kata lain, yang perlu diperhatikan di sini adalah momen ketika harga menyentuh upper band Bollinger Bands dan Intraday Intensity dalam kondisi overbought, atau saat harga sampai di lower band Bollinger Bands dan Intraday Intensity menunjukkan sinyal oversold.

Sebagai konfirmasi, pola harga yang menandai pembalikan sebaiknya juga menunjukkan formasi reversal. Dengan demikian, Anda juga bisa mendapatkan kelebihan trading Bollinger Bands dengan Price Action. Beberapa contoh pola candlestick reversal yang dianggap penting dalam strategi ini adalah:

  • Engulfing

Pola yang terdiri dari dua candlestick. Pola ini ditandai dengan bar candlestick terakhir yang menelan (engulf) candlestick sebelumnya. Artinya, candle terakhir memiliki body yang lebih besar dari candle sebelumnya dan menentukan arah pembalikan harga.

  • Inside Bar

Pola candlestick ini berada sepenuhnya dalam range candlestick sebelumnya. Sehingga, harga tertinggi (High) dan terendahnya (Low) tidak lebih besar dari harga pembukaan (Open) dan penutupan (Close) candlestick sebelumnya.

  • Morning Star atau Evening Star

Pada dasarnya, Morning Star dan Evening Star terdiri dari 3 candle. Candlestick pertama memiliki formasi yang sesuai dengan arah tren sebelumnya. Sementara itu, candlestick kedua biasanya berukuran kecil dan menunjukkan ketidakpastian pasar, sehingga berbentuk Doji atau Pin Bar. Untuk candlestick ketiga, formasinya akan mengindikasikan arah tren baru.

  • Dark Cloud Cover atau Piercing

Pola ini merupakan pola double candlestick yang cukup populer. Dark cloud cover merupakan pola bearish, sebaliknya piercing line adalah pola bullish.

Setup Posisi Buy

Sesuai petunjuk chart di bawah ini, berikut adalah langkah-langkah menentukan sinyal buy dalam teknik Bollinger Bands untuk swing trading:

Teknik Bollinger Bands untuk Swing Trading

  1. Atur Bollinger Bands dengan periode 20 dan standard deviasi 2.
  2. Ketika harga menyentuh lower band, perhatikan apakah terbentuk pola bullish reversal. Chart di atas memperlihatkan munculnya pola Morning Star yang ditandai dengan kotak merah.
  3. Kemudian, cek apakah Intraday Intensity sudah menunjukkan sinyal oversold. Pada skenario di atas, terlihat bahwa histogram Intraday Intensity telah menyentuh batas oversold di -1.
  4. Entry buy bisa dilakukan setelah Morning Star selesai terbentuk; Anda bisa menggunakan level Open candle berikutnya sebagai target Entry.
  5. Stop Loss (SL) sebaiknya diposisikan di bawah Low candlestick reversal (dalam hal ini Morning Star), sementara Take Profit (TP) bisa ditargetkan di sekitar middle band atau upper band. Apabila Anda membidik area upper band untuk kisaran profit yang lebih besar, sebaiknya gunakan Trailing Stop begitu kenaikan harga melampaui middle band.

Setup Posisi Sell

Cara open sell dengan strategi ini sebenarnya tidak jauh berbeda dari setup sebelumnya. Hanya saja, skenarionya dibalik menjadi outlook bearish reversal.

Teknik Bollinger Bands untuk Swing Trading

  1. Harga menyentuh upper band lalu membentuk Inside Bar. Pola Inside Bar terlihat dari High dan Low yang lebih kecil dari candle sebelumnya.
  2. Indikator Intraday Intensity menembus area overbought.
  3. Entry sell setelah Inside Bar selesai terbentuk dengan Open candle berikutnya sebagai acuan.
  4. Stop Loss diambil dari High pola Inside Bar, sedangkan Take Profit disesuaikan dengan lokasi middle band atau lower band. Apabila menargetkan lower band, sebaiknya gunakan Trailing Stop setelah harga turun melewati middle band.

Strategi ini biasanya memberikan 10-30 pips jika profit dalam skala intraday. Untuk itu, time frame yang digunakan sebaiknya D1 atau H4. Untuk mengantisipasi risiko, sebaiknya coba teknik Bollinger Bands ini di akun demo dulu sebelum mempraktikannya di akun live.


Dicetak ulang dari Inbizia, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

👍🏻
mantap
wih.. lengkap bgt ulasannya kak

-THE END-