Note

Bappebti: Volume Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi Tumbuh 2,2%

· Views 143

Bappebti: Volume Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi Tumbuh 2,2%

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan mencatat total volume transaksi perdagangan berjangka komoditi mencapai 12,3 juta lot pada periode Januari-November 2021. Jumlah itu tumbuh 2,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

“Total volume transaksi perdagangan berjangka komoditi pada periode Januari-November 2021 secara keseluruhan mencapai 12,3 juta lot atau naik dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 sebesar 2,2% dengan produk berjangka komoditi yang paling banyak ditransaksikan adalah gold, oil, dan currency,” kata Plt Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana dalam pembukaan perdagangan berjangka komoditi ICDX 2022 secara daring, Senin (3/1).

Dia mengatakan, untuk volume perdagangan pada periode Januari-20 Desember 2021 di PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) mengalami pertumbuhan 28% dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Sementara untuk transaksi multilateral sendiri di periode Januari hingga 20 Desember 2021 mencatatkan total volume transaksi sebesar 699.000 lot atau senilai Rp 174,5 triliun.

“Transaksi kontrak multilateral untuk produk gold, oil, dan forex menjadi salah satu faktor yang mendukung meningkatkanya transaksi multilateral BKDI di mana volume transaksinya mencatatkan pertumbuhan YoY hingga 112%,” papar Wisnu.

Dia menyatakan, pada tahun 2022 BKDI diharapkan lebih inovatif lagi dengan mengembangkan kontrak-kontrak baru untuk menarik pelaku usaha melakukan hedging dan berinvestasi di bursa berjangka yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan transaksi multilateral di BKDI.

“Ke depan, kami dari Bappebti selaku regulator juga akan melakukan penguatan pada infrastruktur dan fasilitas layanan publik yang lebih terorganisir melalui perpanjangan tangan kami, yaitu bursa, pialang, pedagang, serta asosiasi, dan pelaku industri lainnya. Industri ini memiliki potensi yang luar biasa dan arah kerja industri yang harus mengacu pada adaptasi digital dan aksesibilitas yang mumpuni,” ungkap Wisnu.

Dicetak ulang dari Investor, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.

 

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

kudu gmn
Banyak trading sekarang di Indonesia
Makin banyak trader di Indonesia

-THE END-