Paul Tudor Jones

Mari kita simak Biografi Paul Tudor Jones II di bawah ini. Paul Tudor Jones II lahir pada 28 September 1954 di Memphis,Tennese (US). Jones kecil bersekolah di sekolah yang isinya hanya laki-laki di Presbyterian Day School, dan pada akhirnya beliau mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada tahun 1976 di universitas Virginia.

Setelah lulus dari universitas, Jones mulai berkarir di wallstreet sebagai juru tulis (setelah melihat beberapa rubrik biografi anda mungkin sadar bahwa para hedge fund selalu memulai karirnya sebagai juru tulis) dan berkat kegigihannya, jones di angkat menjadi broker (trader) di EF Hutton & Co Pada tahun 1980 (butuh empat tahun beliau berada di posisi juru tulis).

Selama dua setengah tahun beliuu mendapatkan keuntungan yang cukup membosankan (bagi diri dia sendiri) dan akhirnya dia memutuskan untuk mengenyam pendidikan kembali di Harvard business school. Namun sayang, harapan beliau mendapatkan ilmu yang lebih baik kandas, dia sudah terlanjur menjadi praktisi namun di universitas tersebut dia hanya mendapatkan teori yang kurang relevan menurut beliau.

Akhirnya setelah berkarir disana, dia memutuskan berhenti. Dan mengalami krisis kehidupan yang kurang baik. Paul Tudor Jones akhirnya memutuskan untuk meminta nasehat kepada saudaranya William Dunavant Jr, keluarga Dunavant adalah pemilik perusahaan kapas yang cukup besar pada masa itu. Setelah mendengar keluh kesah Paul Tudor Jones, Dunavant menyarankan beliau untuk menemui seorang trader komoditas bernama Eli Tullis di New Orleans. Eli Tullis akhirnya mengajarkan Paul Tudor Jones cara bertransaksi di komoditas kapas (Eli Tullis menjadikan Jones sebagai pegawainya). Paul Tudor Jones pernah mengatakan bahwa Eli Tullis adalah salah satu trader mengagumkan yang pernah dia kenal. Dia mengajarkan Jones cara trading yang sangat kompetitif.

Setelah berlatih cukup baik, Paul Tudor Jones akhirnya mendirikan Tudor Invesment Coorperation, yang berkantor di Greenwich, Connecticut. Namun Nama Paul Tudor Jones menjadi fenomenal pada tahun 1987. Tepatnya adalah saat terjadi tragedy Black Monday. Paul Tudor Jones memprediksi dengan baik kejadian crash pasar pada waktu itu dan menumbuhkan investasinya menjadi tiga kali lipat dari hasil short (selling) yang sangat besar. Strategi Paul Tudor Jones menjadi semakin terkenal karena peristiwa tersebut pernah di dokumentasikan dalam film berjudul Trader : The Documentary.

Film Trader : The Documentary menunjukkan bagaimana seorang Paul Tudor Jones memprediksi crash pasar pada tahun 1987. Film ini sempat ditayangkan di televise publik pada tahun November 1987. Namun Paul Tudor Jones sendiri menarik kembali peredaran film tersebut karena menurut beliau film tersebut terlalu gamblang memperlihatkan cara tim mereka memprediksi pasar. Walaupun saat ini karena informasi internet yang semakin canggih, salinan film ini terkadang muncul kembali (akhirnya dihapus lagi).

Beliau saat ini berada di puncak kesuksesan. Jones menikah dengan gadis kelahiran Australia Sonia Klein, seorang pengusaha yoga berbasis di New. Mereka dikaruniai empat anak yang diberi nama Caroline, Dorothy “Dottie”, Chrissy, dan Jack. Saat ini beliau menjabat sebagai presiden Tudor Investment Corporation, sebuah perusahaan hedge fund multi milyar dollar. Kekayaan pribadinya ditaksir mencapai US$ 6.3 juta pada tahun 2009 dan masuk dalam urutan 336 orang terkaya dunia menurut versi majalah Forbes Maret 2012. Prinsip-prinsip trading Jones termuat dalam buku “Market Wizards”:

1. Lakukan transaksi dengan membuka satu posisi saja. Pasanglah Stop Loss.
2. Cari harga saat di atas atau di bawah, lalu masuklah ke market.
3. Jika sudah profit, segeralah keluar dari market dan Nikmatilah hidup.
4. Jangan pernah mau dikalahkan pasar terus-menerus. Berusahalah mencari terobosan baru.
5. Percaya akan pergerakan harga dan mengikuti berita fundamental.
6. Jangan pedulikan kesalahan yang lalu, tapi fokuslah pada apa yang harus dilakukan berikutnya.
7. Jangan pernah merasa hebat. Jika itu Anda dilakukan, bisa dipastikan Anda akan kalah.

 Paul Tudor Jones merangkak dari krisis menjadi salah satu hedge fund terkemuka di dunia berkat kegigihan beliau. Beliau juga bersedia belajar dari trader lainnya untuk perkembangan portofolionya. Beliau berani mengakui kesalahan dalam melakukan transaksi. Beliau sering memberikan saran berupa pengendalian emosi dalam trading, supaya anda tidak terjebak pada emosi-emosi yang dapat menguasai diri anda sehingga logika anda tertelan oleh emosi tersebut.