Note

Membasmi Hacker Tak Perlu Ikut Berangus Aset Kripto

· Views 196
Membasmi Hacker Tak Perlu Ikut Berangus Aset Kripto

Beberapa pengamat menilai bahwa serangan ransomware baru-baru ini dapat diatasi tanpa melarang peran pasar kripto. Pengamat tersebut yakni salah satu pendiri CrowdStrike sekaligus mantan Chief Technology Officer, Dmitri Alperovitch

Ia mengatakan kepada CNBC pada Selasa (29/6/2021) kemarin bahwasannya penindakan serangan siber ransomware tak perlu memblokir beberapa peranan kripto.

"Saya setuju bahwa kripto adalah bagian besar dari masalah ini karena kemampuan untuk menerima pembayaran secara tak kasat mata, tetapi saya tidak berpikir kita harus melarangnya, maksud saya adalah kita juga akan menyelesaikan masalah tersebut tanpa melibatkan peranan blockchain, tetapi tidak ada yang menyarankan hal itu." kata Alperovitch di CNBC "Power Lunch."

Sebaliknya, Alperovitch yang meninggalkan perusahaan keamanan siber berbasis di California awal tahun lalu, mengatakan serangkaian aturan dapat diterapkan untuk melawan pembayaran tebusan yang dilakukan dalam mata uang digital, seperti Bitcoin.

"Saya pikir sebelum mengetatkan peraturan kripto, anda harus lebih tahu dahulu tentang pelanggan Anda, peraturan anti pencucian uang untuk memastikan bahwa transfer besar dilacak, dan para penjahat ini dipastikan tidak dapat menerimanya secara anonim, ini akan menjadi sangat penting dalam membendung masalah ini," kata Alperovitch kepada CNBC International.

Menurut Bitdefender, sebuah perusahaan keamanan siber Rumania, serangan siber ransomware global dilaporkan meningkat sebesar 485% pada tahun 2020, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Insiden peretasan Colonial Pipeline pada Mei lalu membuat perusahaan terpaksa membayar tebusan sebesar US$ 5 juta dalam Bitcoin dan telah mengintensifkan fokus pada masalah ini.

Selain menjadi lebih sering terjadi, serangan ransomware kini menjadi lebih canggih dari tahun-tahun sebelumnya, seperti yang dikatakan oleh CEO CrowdStrike, George Kurtz kepada CNBC International pada 9 Juni lalu.

"Ransomware kini lebih canggih dan menjadi perburuan besar," kata Kurtz, dikutip dari CNBC International.

Chris Krebs, mantan direktur Badan Keamanan Cybersecurity dan Infrastruktur AS mengatakan kepada CNBC Selasa kemarin bahwa perlu adanya pemeriksaan lebih intens terkait peran peretas (hacker)menggunakan kripto sebagai alat tebusannya.

"Saya pikir regulator internasional memperhatikan kripto belakangan ini dan bagaimana mereka telah meluncur di bawah pengamatan untuk beberapa waktu dalam hal transparansi," kata Krebs di "TechCheck."

Namun dalam jangka pendek, Krebs mengatakan bisnis terkait harus mempersiapkan rencana darurat mereka jika mereka menjadi korban serangan siber berikutnya.

"Ini adalah masalah serius yang perlu dipikirkan oleh para eksekutif perusahaan, dewan direksi, dan penasihat umum perusahaan," kata Krebs, dilansir dari CNBC International.

Pemerintah dapat berperan aktif dalam menghalangi peran para hacker. Mereka dapat mengganggu para aktor ini dan mempersulit mereka untuk beroperasi, tetapi yang paling penting adalah bagaimana pemerintah membuat mereka jera melakukan peretasan.

Pakar industri memiliki berbagai pandangan tentang bagaimana kripto berdampak pada serangan ransomware yang dapat membuat sistem suatu lembaga nasional menjadi offline ketika berhasil disadap.

Untuk menjadi online kembali, hacker meminta pembayaran tebusan, mungkin dalam mata uang kripto dari perusahaan atau organisasi sebagai imbalan untuk pemulihan serangan tersebut dan para hacker mendapat data-data dari korban penyadapan.

CEO FireEye, Kevin Mandia mengatakan kepada CNBC pada Senin (28/6/2021) lalu bahwa peningkatan serangan ransomware benar-benar sejalan dengan munculnya kripto baru dan kenaikan harga kripto.

Hal ini menandakan bahwa para ahli memiliki pandangan berbeda, di mana ada yang percaya bahwa membatasi peranan kripto bisa menjadi kunci untuk membatasi serangan ransomware.

Namun tak sedikit yang berpendapat bahwa transaksi kripto dapat digunakan untuk melacak para hacker, melalui ledger digital mereka, dompet digital mereka atau ketika mereka menggunakan blockchain khusus yang dapat digunakan oleh pelaku untuk melancarkan aksinya.


Diunggah ulang dari cnbcindonesia, semua hak cipta dimiliki oleh penulis asli.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.