Note

Duh! Transaksi Harian Bursa Diramal Drop Jadi Rp 9 T, Kenapa?

· Views 115

Duh! Transaksi Harian Bursa Diramal Drop Jadi Rp 9 T, Kenapa?

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan nilai transaksi di bursa saham domestik sepanjang April ini masih akan cenderung terkonsolidasi. Hal ini, imbas dari kondisi makroekonomi domestik yang belum bertenaga dan momentum Ramadan.

Investment Information Head Mirae Asset Sekuritas, Roger M.M. memprediksi nilai transaksi bursa saham akan terpangkas menjadi kisaran Rp 9 triliun per hari, turun dari rerata Januari, Februari, serta Maret yang masing-masingnya Rp 20 triliun, Rp 15 triliun, dan Rp 10 triliun per hari.

"April ada kemungkinan turun menjadi sekitar Rp 9 triliun per hari, faktor puasa juga biasanya akan membuat nilai transaksi harian lebih lesu dibandingkan dengan sebelumnya," ujar Roger, dalam pemaparannya secara virtual, Kamis (8/4/2021)..

Dia juga memprediksi, IHSG akan terkonsolidasi downtrend sebagai support (batas bawah) 5.892-5.735 serta resisten (batas atas) 6.195-6.281. Menurutnya, ada dua faktor positif yang dapat mendukung pergerakan IHSG ke depannya, tetapi masih akan terdilusi oleh satu faktor negatif yaitu kondisi makroekonomi.

Sentimen positif pertama adalah laporan kinerja keuangan emiten FY-2020 dan 1Q-2021. Kedua adalah aksi korporasi beberapa emiten, terutama musim dividen.

Mirae Asset Sekuritas mencatat ada beberapa emiten unggulan (blue chips) yang memiliki imbal hasil (yield) dividen tinggi.

Beberapa di antaranya adalah Adaro Energy (ADRO) 3,3%, PGN (PGAS) 3,2%, AKR Corporindo (AKRA) 2,7%, Bukit Asam (PTBA) 2,7%, Astra International (ASII) 2,3%, Bank BRI (BBRI) 2,2%, dan United Tractos (UNTR) 2,1%.

Pada kesempatan sama, ekonom Mirae Asset Sekuritas Anthony Kevin menilai prospek perbaikan ekonomi global yang positif masih dibatasi kondisi di dalam negeri yang belum cukup baik. Beberapa kondisi utama adalah distribusi vaksinasi Covid-19 yang masih lambat dan perekonomian kelas menengah ke bawah yang belum membaik.

Dari global, dia menuturkan ada beberapa sentimen positif utama yang diprediksi dapat memberikan dorongan untuk penguatan pasar. Sentimen itu adalah angka aktif Covid-19 dunia yang turun signifikan, kampanye vaksin terbesar sepanjang masa, dan prospek pemulihan ekonomi yang sesuai jalurnya.

"Distribusi vaksin akan menjadi kunci bagi prospek pemulihan ekonomi dunia tersebut, dan perbaikan ekonomi jangka panjangnya di tingkat global masih tetap menjanjikan," ujar Kevin.

Sisi negatifnya, potensi kenaikan tingkat imbal hasil (yield) lanjutan dari obligasi pemerintah AS (US Treasury) masih akan berdampak pada pelemahan pasar keuangan domestik terutama mata uang rupiah. Sebagai gambaran, yield seri US Treasury acuan yaitu tenor 10 tahun kemarin berada pada kisaran 1,65%, naik dari posisi 0,9% di akhir 2020.

Dia menambahkan bahwa kondisi global yang cenderung positif tersebut dapat tertutup kondisi ekonomi di dalam negeri yang belum cukup mendorong optimisme pelaku pasar akibat dua faktor utama.

Duh! Transaksi Harian Bursa Diramal Drop Jadi Rp 9 T, Kenapa?

Adapun dua faktor utama yang disinggung Kevin yakni, pertama, perekonomian menengah-bawah yang belum membaik terindikasi oleh data penyaluran kredit bank yang masih rendah (Bank Indonesia mencatat -2,15% pada Februari) dan aktivitas di pasar-pasar tradisional yang belum menggeliat.

Dia juga menilai, indikasi itu semakin menguatkan prediksi bahwa aktivitas ekonomi sepanjang bulan puasa belum akan meningkat tajam seperti harapan pelaku pasar. Padahal, lanjutnya, laju aktivitas ekonomi pada bulan puasa adalah indikator utama yang umum dijadikan referensi aktivitas ekonomi hingga akhir tahun.

Kedua, percepatan sebaran vaksin diharapkan dapat berjalan lancar.

Dengan rata-rata vaksin per hari sekitar 40.000 orang sat ini, maka diprediksi jumlah penerima vaksin dalam 6 bulan ke depan berada pada kisaran angka 7,2 juta orang, masih sangat rendah dibandingkan dengan target seluruh penduduk yang berada pada angka 260 juta jiwa.

Sebelumnya data BEI mencatat, rekor nilai transaksi harian sepanjang sejarah pernah terjadi pada Senin (30/11/2020) saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok nyaris 3% saat itu.

Ketika itu nilai transaksi harian menembus Rp 32,01 triliun dan total frekuensi 1,68 juta kali, tertinggi sepanjang sejarah transaksi di BEI.

BEI pernah mencatat nilai transaksi harian saham di pasar reguler tertinggi pernah juga terjadi pada 25 November 2020 yaitu Rp16,48 triliun dengan total frekuensi 1,41 juta kali.

Adapun di Januari 2021, rerata transaksi harian menjadi rata-rata sebesar Rp 20,5 triliun.

Mengacu data BEI, dalam pertemuan dengan pimpinan media massa, data transaksi harian ini jika dilihat trennya dalam 5 tahun terakhir melaju cukup kencang. Pada periode 2016-2020, nilai transaksi harian bursa rata-rata berada di level Rp 7,5 triliun sampai dengan Rp 9,2 triliun.

Dilihat dari komposisinya, data per Januari, sebesar 69,5% investor ritel domestik memberikan andil terbesar dalam rata-rata transaksi harian, bertambah dari tahun sebelumnya sebesar 48,4% dengan rerata transaksi Rp 9,2 triliun. Selanjutnya, 13% dari investor institusi domestik dan 17,5% dari institusi asing.

Namun, bila dilihat dari komposisi kepemilikan, investor ritel domestik mengalami kenaikan dari tahun 2020 sebesar 13,1% menjadi 13,5% kepemilikan. Sedangkan, 38,3% dari investor institusi domesik dan 48,1% institusi asing.


Diunggah ulang dari CNBC Indonesia, semua hak cipta dimiliki oleh penulis asli.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.