Note

Penjualan Ritel Jepang Menurun, Diprediksi Terus Kontraksi

· Views 164

Data penjualan ritel Jepang mengalami penurunan tiga bulan berturut-turut di Bulan Februari bersama dengan kekhawatiran di sekitar Covid-19. Saat ini masyarakat Jepang masih terlihat berhati-hati dalam melihat kondisi perekonomian akibat kekhawatiran krisis akibat pandemi.

Data Penjualan Ritel Jepang Turun

Mayoritas analis memiliki ekspektasi bahwa perekonomian Jepang mengalami koreksi tinggi dengan konsumen yang masih terlihat ragu. Saat ini pengeluaran konsumen dan melemahnya ekspor telah membuat tantangan untuk pemegang kebijakan dalam menangani perekonomian.

Penjualan Ritel Jepang Menurun, Diprediksi Terus Kontraksi

Oleh karena itu, saat ini Pemerintah Jepang masih mengalami kesulitan dalam menghadapi perekonomian. Nampaknya fokus utama masih tertuju pada kebijakan ekspansif melalui dana stimulus.

Data penjualan ritel mengalami penurunan sekitar 1,5% di Bulan Februari dari Tahun 2020. Namun angka ini lebih baik dari prediksi pasar yang memprediksi akan turun hingga 2,8%. Namun sayangnya data ini merupakan penurunan yang berlanjut dari Januari sebesar 2,4% dan penurunan dari Desember sebesar 0,2%.

Pemerintah Masih Mengendalikan Kondisi

Menurut kepala ekonomis pada Itochu Economic Research Institute, kondisi saat ini tidak akan menghambat pemulihan ekonomi untuk negara Jepang. Saat ini data yang menurun dari penjualan ritel itu terjadi akibat masyarakat tidak bisa keluar rumah.

Hal tersebut bisa menjadi pertanda bahwa pasar buka ketakutan, namun hanya tidak memiliki akses untuk melakukan pembelian. Tetapi, saat ini semua dilakukan secara daring, sehingga perlu ada pencatatan data yang berubah, menurutnya.

Penurunan data saat ini ditunjukkan oleh data penjualan alat rumah tangga, baju, dan beberapa buah tangan, yang terlihat turun. Dibandingkan dengan bulan lalu, data ritel menunjukkan apresiasi sebesar 3,1%.

Data lainnya juga menunjukkan bahwa data pengangguran terlihat lebih rendah 2,9% dan lebih baik dari prediksi pasar pada 3,0%. Terdapat penurunan juga dalam data pelamar kerja dari 1,10% menjadi 1,09%.

Diperkirakan bahwa perekonomian akan mengalami kontraksi di kuartal kedua yang akan disebabkan oleh permintaan yang turun ini. Beberapa analis menyatakan kekhawatiran terhadap kemungkinan pelemahan dalam perekonomian.


Diunggah ulang dari TraderHarian, semua hak cipta dimiliki oleh penulis asli.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.