Note

Saham Asia Mundur Karena Kekhawatiran Virus, Ketegangan Australia-Tiongkok Bertarung Dengan Harapan Vaksin Covid

· Views 113
  • Ekuitas Asia mencatat penurunan ringan di tengah gelombang COVID-19 2.0, data mixed dari Tiongkok.
  • BoJ menyarankan pelonggaran lebih lanjut, RBNZ mengutip risiko negatif.
  • Produksi Industri Tiongkok naik untuk bulan kedelapan, Penjualan Ritel turun.
  • Canberra isyaratkan ketidaknyamanan tindakan hukuman Beijing baru-baru ini.

Saham Asia tetap tertekan karena berita baru-baru ini menunjukkan perang dagang antara Australia dan Tiongkok bergabung dengan ketakutan infeksi gelombang kedua virus corona (COVID-19). Yang juga membebani suasana adalah data mixed dari Tiongkok dan komentar dovish dari Reserve Bank of New Zealand (RBNZ). Sementara itu, berita optimis dari kebijakan AS dan ekspektasi stimulus Bank of Japan (BoJ) menahan pasar bear.

Meskipun demikian, indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,45% sementara Nikkei 225 Jepang dan ASX 200 Australia turun hampir 0,30% intraday menjelang sesi Eropa Selasa.

Meskipun PM Australia Scott Morrison mencoba bungkam terhadap obrolan tentang perilaku negatif perdagangan Tiongkok, Financial Times (FT) dan Bloomberg mengisyaratkan Canberra bersiap untuk menantang tindakan Beijing di World Trade Organizations (WTO). Yang juga membebani saham Australia adalah Berita Acara Pertemuan RBA terbaru pada 01 Desember. Pernyataan tersebut menghidupkan kembali kesiapan para pembuat kebijakan untuk melakukan pelonggaran lebih lanjut.

Sementara itu, Nikkei mengeluarkan berita yang mengindikasikan kesiapan BoJ untuk memperpanjang program stimulus korporasi melebihi batas waktu saat ini Maret 2021.

Yang melawan tren adalah NZX 50 Selandia Baru yang naik lebih dari 0,50% pada saat penulisan karena Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) mengeluarkan nada dovish, mengindikasikan pelonggaran moneter lebih lanjut.

Selanjutnya, saham-saham di Korea Selatan, Tiongkok dan Hong Kong semuanya suram dengan masing-masing mengalami penurunan intraday di bawah 1,0% sedangkan S&P 500 Futures juga memangkas kenaikan sebelumnya untuk mencatat penurunan hari kelima karena kondisi covid di Inggris, Eropa dan AS memburuk. Meskipun vaksin sudah dekat, melonjaknya kasus dan lockdown lokal terus membuat bears berharap meskipun ada ekspektasi stimulus AS, yang didukung oleh konfirmasi kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden AS.

Saham Indonesia menguat menjelang data perdagangan domestik sementara saham dari India mengikuti sembari mengamati angka Defisit Perdagangan di dalam negeri.







Baca lebih lanjut dari artikel aslinya:

https://www.fxstreet-id.com/ne...

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.