Logam Kuning Stabil Jelang Rilis Data Inflasi Amerika, Perak Dekati Rekor Tertinggi

avatar
· Views 324
  • Emas stabil, ditopang sinyal dovish the Fed, namun tertahan penguatan dolar jelang rilis data inflasi AS.
  • Perak outperform emas, didukung permintaan industri kuat dan pasokan ketat, dengan potensi menuju USD70/ons.
  • Ekspektasi pemangkasan suku bunga AS berlanjut menopang logam mulia, sementara pasar menunggu data CPI dan PCE.

Ipotnews - Harga emas relatif stabil, Kamis, didukung sinyal dovish Federal Reserve, namun penguatan dolar menahan laju kenaikan menjelang rilis data inflasi Amerika pekan ini.
Emas spot turun tipis 0,07 persen menjadi USD4.335,32 per ons pada pukul 13.11 WIB, setelah melonjak lebih dari 1 persen pada akhir sesi Rabu, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Bengaluru, Kamis (18/12).
Sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,24 persen ke posisi USD4.363,60 per ons.
Penguatan dolar AS menjadi salah satu faktor penahan kenaikan harga emas. Indeks Dolar (Indeks DXY) bertahan di zona positif setelah sempat menyentuh level tertinggi hampir sepekan, Rabu, sehingga membuat emas yang diperdagangkan dalam greenback menjadi relatif lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Di sisi lain, harga perak menunjukkan kinerja yang lebih kuat. Perak spot naik 0,3 persen menjadi USD66,48 per ons, setelah pada sesi sebelumnya mencetak rekor tertinggi di USD66,88.
Sepanjang tahun ini, harga perak meroket sekitar 130 persen, melampaui kenaikan emas yang mencapai sekitar 65 persen. Kenaikan tajam tersebut didorong permintaan industri yang solid, minat investasi yang stabil, serta pasokan yang semakin ketat.
Sejumlah analis memperkirakan harga perak berpeluang menguji level USD70 per ons pada 2026, terutama jika kebijakan penurunan suku bunga AS terus berlanjut dan menopang minat terhadap aset lindung nilai.
Analis OANDA, Kelvin Wong, menilai pernyataan Gubernur Fed Christopher Waller memberikan sinyal bahwa bank sentral masih berpeluang melanjutkan siklus penurunan suku bunga.
Menurutnya, kondisi tersebut saat ini mendukung harga emas dan perak, meskipun potensi aksi ambil untung dapat muncul pada level harga yang sudah tinggi.
Waller sebelumnya menyatakan the Fed masih dapat memangkas suku bunga di tengah pasar tenaga kerja yang mulai mendingin. Dia juga menegaskan akan membela independensi bank sentral jika mendapat tantangan, di saat dirinya menunggu wawancara dengan Presiden AS Donald Trump terkait proses suksesi Chairman Fed, Jerome Powell.
Data ekonomi terbaru menunjukkan tingkat pengangguran AS naik menjadi 4,6 persen pada November, lebih tinggi dari perkiraan jajak pendapat  Reuters  sebesar 4,4 persen dan merupakan level tertinggi sejak September 2021.
Pekan lalu, the Fed memangkas suku bunga untuk ketiga dan terakhir kalinya tahun ini sebesar 25 basis poin. Pasar kini memperkirakan akan ada dua kali lagi pemangkasan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada 2026.
Dalam lingkungan suku bunga rendah, aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti logam kuning umumnya diuntungkan karena opportunity cost untuk memegang aset tersebut menjadi lebih kecil.
Pelaku pasar kini menantikan rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika untuk November yang dijadwalkan keluar Kamis, disusul data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), Jumat.
Logam lainnya juga mencatatkan penguatan signifikan. Harga platinum melonjak 2,9 persen jadi USD1.952,90 per ons, tertinggi dalam lebih dari 17 tahun terakhir. Sementara itu, paladium menguat 1,1 persen dan mendekati level tertinggi dalam hampir tiga tahun di posisi USD1.666,44 per ons. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.

Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.
Reply 0

Leave Your Message Now

  • tradingContest