Wall Street Terkapar, Pasar Tegang Tunggu Keputusan The Fed

avatar
· Views 393

NEW YORK , investor.id -Indeks-indeks saham Wall Street terkapar pada perdagangan Senin (8/12/2025), seiring investor memilih bersikap hati-hati menunggu keputusan The Fed pada pertemuan terakhir tahun ini. Pasar menanti keputusan suku bunga serta arah kebijakan yang akan disampaikan Ketua The Fed Jerome Powell.
Dikutipp dari CNBC internasional, indeks S&P 500 turun 0,5%, Nasdaq Composite melemah 0,4%, dan Dow Jones Industrial Average anjlok 272 poin atau 0,6%.
Tekanan terhadap indeks saham meningkat setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kembali naik, memicu kekhawatiran tentang prospek inflasi pada 2026 dan potensi ruang pelonggaran kebijakan yang lebih terbatas.
Meski pasar memperkirakan The Fed akan kembali memangkas suku bunga, imbal hasil obligasi tetap melaju naik. Berdasarkan CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin mencapai 90%, melompat dari 67% pada bulan lalu.
Optimisme terhadap pemangkasan suku bunga ini sebelumnya telah mendorong reli di Wall Street. Pada pekan lalu, S&P 500 dan Nasdaq mencetak reli empat hari berturut-turut, sementara Dow Jones mencatat tiga kenaikan dalam empat sesi. Sentimen juga meningkat setelah rilis data inflasi PCE inti September yang lebih rendah dari perkiraan.
Chief Investment Officer Integrated Partners Stephen Kolano menilai, pasar telah lebih dulu mengantisipasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin. "Jika The Fed tidak memangkas suku bunga, pasar bisa jatuh 2% hingga 3%," ujarnya.
Kolano memperkirakan, Powell akan menegaskan pendekatan berbasis data untuk beberapa bulan ke depan, terutama setelah data ketenagakerjaan ADP November menunjukkan pelemahan lebih lanjut.
Pemangkasan 2026
Kolano juga menilai Powell, yang masa jabatannya berakhir pada Mei 2026, kemungkinan tidak terlalu terpengaruh ekspektasi pasar terhadap jalur suku bunga tahun depan.
"Saya tidak akan terkejut jika Powell mengatakan, 'Kami sudah memangkas, kini kami perlu kembali mencermati data,' tanpa terdengar terlalu agresif, karena kita sudah melihat pelemahan pasar tenaga kerja," kata Kolano.
Jika skenario pemangkasan suku bunga bergeser ke 2026, menurutnya, tekanan terhadap pasar bisa meningkat pada paruh pertama tahun depan.
Di tengah pelemahan pasar, sektor teknologi justru mencatat kinerja positif. Saham Broadcom melonjak 2% dan mencapai rekor tertinggi setelah laporan bahwa Microsoft tengah menjajaki pembuatan chip khusus bersama perusahaan tersebut.
Saham Confluent melesat 29% setelah IBM mengumumkan rencana akuisisi senilai US$ 11 miliar, yang diperkirakan rampung pada pertengahan 2026. Sementara itu, saham Oracle naik hampir 1% menjelang rilis laporan keuangan perusahaan yang dijadwalkan Rabu mendatang.

Sumber : investor.id

Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.

Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.
Reply 0

Leave Your Message Now

  • tradingContest