- IHSG sempat sentuh ATH 8.669, mencerminkan ketahanan ekonomi Indonesia dan meningkatnya optimisme pasar terhadap prospek 2026.
- Indikator ekonomi membaik, seperti PMI manufaktur naik ke 53,3, keyakinan konsumen menguat, ekonomi tumbuh 5,04% pada Q3-2025 dan inflasi terjaga di 2,7%.
- Fundamental tetap solid, ditopang sinergi kebijakan fiskal-moneter, stabilitas pasar keuangan, konsumsi dan investasi yang pulih, serta perbankan yang mendukung akselerasi ekonomi menuju pertumbuhan 5,2% di 2026.
Ipotnews - Pada perdagangan hari ini Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa (ATH) 8.669, meski ditutup melemah tipis 0,06 persen ke level 8.611.
Menurut Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (
BMRI
), Andry Asmoro di Jakarta, Rabu (3/12), IHSG kembali mencetak sejarah dengan menyentuh level ATH di tengah dinamika ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian. Penguatan pasar saham ini bukan hanya sebagai respons pasar terhadap arus dana investor, tetapi mencerminkan ketahanan ekonomi dan prospek cerah di 2026.Andry mengungkapkan, berbagai indikator awal menunjukkan arah pemulihan yang semakin solid. Tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur meningkat ke level 53,3 dan lonjakan indeks keyakinan konsumen ke titik tertinggi dalam lima bulan terakhir yang menjadi sinyal terjaganya momentum ekspansi ekonomi.
"Perbaikan ini menandakan pulihnya persepsi masyarakat terhadap prospek ekonomi, sekaligus membuka ruang akselerasi pada 2026," kata Andry.
Lebih lanjut dia menyampaikan, IHSG yang berhasil menggapai rekor baru sebagai refleksi langsung dari kombinasi kekuatan fundamental ekonomi dan persepsi risiko domestik yang lebih rendah dibanding sejumlah negara lain. Andry menambahkan, ketahanan ekonomi Indonesia ditopang efektivitas sinergi kebijakan fiskal dan moneter.
Andry memaparkan, kebijakan ekspansif pemerintah dan otoritas moneter berhasil menjaga stabilitas harga dan momentum pertumbuhan, terefleksi dari ekonomi yang bertumbuh 5,04 persen pada Kuartal III-2025, sementara itu inflasi tetap terkendali di level 2,7 persen. "Sinergi kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif menjadi jangkar kestabilan, sekaligus menyiapkan fondasi peningkatan aktivitas ekonomi tahun depan," tuturnya.
Selain itu, stabilitas pasar obligasi, peningkatan belanja pemerintah dan solidnya permintaan domestik juga memperkuat kepercayaan investor. Meskipun tekanan eksternal sempat mendorong outflow portofolio dan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, namun respons pemerintah dan Bank Indonesia cukup efektif menjaga keseimbangan pasar keuangan.
Andry memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2026 bisa mencapai 5,2 persen. Pendorong utamanya adalah konsumsi rumah tangga, pemulihan investasi dan kebijakan fiskal yang lebih ekspansif, serta program strategis pemerintah akan menghasilkan multiplier effect, terutama sektor manufaktur, industri pengolahan dan sektor padat karya.
Sementara itu, sektor perbankan dinilai Andry, tetap berada dalam posisi yang solid untuk mendorong akselerasi ekonomi. Penyaluran kredit BMTI di Kuartal III-2025 bertumbuh 11 persen (year-on-year), didukung permintaan pembiayaan produktif dan likuiditas yang membaik.
Rekor baru IHSG menjadi barometer bahwa pelaku pasar melihat prospek ekonomi Indonesia masih sangat menjanjikan di tengah gejolak global. Kepercayaan investor domestik yang kuat menjadi penopang utama, mengingat stabilnya pendapatan korporasi, rendahnya volatilitas domestik dan kebijakan pemerintah yang pro-pemulihan.(Budi/AI)
Sumber : admin
Reprinted from indopremier_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.
Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.

Leave Your Message Now