Pasar EM Asia Variatif, Baht Melonjak di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

• Aktivitas pasar Asia bergerak variatif pada awal Desember, sementara baht Thailand menguat ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan. Harapan pemangkasan suku bunga AS pekan depan meningkat hingga peluangnya mendekati 90%, mendorong sebagian indeks saham regional menguat. Mata uang regional cenderung stabil, dengan baht memimpin penguatan dan rupiah bergerak mendatar di sekitar 16.665 per dolar AS.

Ipotnews - Mata uang dan indeks saham  emerging market  Asia bergerak variatif hingga menjelang akhir sesi perdagangan hari ini pertama Desember 2025, Senin (1/12). Pertaruhan bahwa AS akan memangkas suku bunga pada pekan depan, meningkat.
Laman Reuters melaporkan, mendekati pukul 15:30 WIB, nilai tukar baht Thailand menguat ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan, di tengah pergerakan mata uang regional yang cenderung tenang.
Indeks saham SET Thailand melonjak 1,3%. Indeks saham KLCI Malaysia melaju 1,1% setelah turun 0,8% pada Jumat lalu. Indeks saham STI Singapura naik hingga 0,5% ke level tertinggi dalam hampir dua pekan.
Menurut CME FedWatch Tool, para pelaku pasar kini memperkirakan hampir 90% peluang bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat pekan depan.
Taruhan tersebut meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah data tenaga kerja AS yang lebih lemah dan komentar para pejabat Fed, termasuk Gubernur Christopher Waller, yang mengatakan pasar tenaga kerja yang melemah mendukung pemangkasan suku bunga seperempat poin lagi pada Desember.
Bank sentral AS dijadwalkan menggelar rapat pada 9-10 Desember, dengan pasar menantikan komentar Ketua Jerome Powell setelah pertemuan pada Rabu depan.
"Jika nada pernyataannya tidak pasti atau sedikit lebih  hawkish , maka volatilitas dapat meningkat dan pasar di Asia mungkin akan sedikit terkoreksi," kata Isaac Lim, kepala strategi pasar di platform perdagangan daring Moomoo, seperti dikutip Reuters.
Indeks saham PSEI Filipina sempat melonjak 1,5% hingga menyentuh level tertinggi sejak akhir Oktober sebelum berbalik melemah. Seorang pejabat senior pemerintah memperingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini kemungkinan tidak mencapai target.
Indeks acuan tersebut menuju penurunan tahunan sebesar 8,3%, menempatkannya sebagai salah satu performa terburuk di Asia.
Di antara mata uang, baht Thailand menguat hingga 0,6% ke 31,993 per dolar AS, level terkuatnya dalam lebih dari dua bulan. Lim mengatakan baht dapat kembali menguat menuju level support 31,80 dalam beberapa hari ke depan.
Sementara itu, bank sentral Thailand mengatakan sedang menyiapkan langkah-langkah untuk menahan penguatan baht yang lebih lanjut, termasuk pengawasan yang lebih ketat atas transaksi valas terkait emas.
Dolar Singapura, dolar Taiwan, peso Filipina, dan ringgit Malaysia bergerak stabil sepanjang hari perdagangan, sejalan dengan pergerakan dolar AS yang hampir tidak berubah.
Rupiah - salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di Asia tahun ini - bergerak mendatar relatif di sekitar 16.665 per dolar AS.
Mata uang lemah lainnya, rupee, melemah 0,3% ke rekor terendah 89,7575 per dolar AS.
Sebaliknya, baht menjadi salah satu mata uang dengan performa terbaik di Asia Tenggara tahun ini, menguat lebih dari 7%, bersama ringgit yang telah naik lebih dari 8%.
 Asian stocks and currencies at 0723 GMT 


Sumber : admin