- Emas stabil di sekitar USD4.139 setelah data penjualan ritel AS yang lebih lemah memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed.
- Probabilitas rate cut melonjak menjadi 85% (Desember) dan 65% (Januari), didorong pernyataan dovish sejumlah pejabat the Fed serta sinyal pelemahan pasar tenaga kerja.
- Sentimen emas tetap positif berkat kondisi ekonomi yang tidak pasti dan tensi geopolitik, sementara pergerakan logam lainnya beragam: perak melemah, platinum dan paladium menguat.
Ipotnews -- Harga emas relatif stabil, Selasa menyusul data penjualan ritel Amerika yang lebih lemah dari perkiraan, memperkuat keyakinan pelaku pasar bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga acuan pada pertemuan Desember.
Emas spot mendatar di kisaran USD4.139,79 per ons pada pukul 01.54 WIB, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Selasa (25/11) atau Rabu (26/11) dini hari WIB.
Harga emas menyentuh level tertinggi sejak 14 November di awal sesi, dan melonjak hampir 2% pada Senin setelah sejumlah pejabat bank sentral AS menyuarakan dukungan terhadap pemangkasan suku bunga ketiga tahun ini pada pertemuan 9-10 Desember.
Sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup melesat 1,1% jadi USD4.140 per ons.
"Ada harapan baru mengenai pemangkasan suku bunga Desember berdasarkan pernyataan dovish dari the Fed, dan data ini tampaknya tidak mengubah ekspektasi tersebut," ujar Peter Grant, Vice President Zaner Metals.
Penjualan ritel Amerika sepanjang September tumbuh lebih rendah dari ekspektasi, mereda setelah serangkaian kenaikan kuat dalam beberapa bulan terakhir. Sementara itu, Indeks Harga Produsen (PPI) tumbuh 2,7% secara tahunan, sejalan dengan kenaikan pada Agustus.
Data CME Group menunjukkan pasar kini memperkirakan 85% peluang terjadinya pemangkasan suku bunga the Fed bulan depan -- naik signifikan dari 50% pekan lalu -- serta 65% peluang pelonggaran lanjutan pada Januari.
Gubernur Fed Stephen Miran, Selasa, mengatakan memburuknya kondisi pasar kerja memerlukan penurunan suku bunga lebih lanjut, sejalan dengan komentar dovish Gubernur Fed Christopher Waller sehari sebelumnya.
Logam kuning, yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya berkinerja lebih baik dalam kondisi suku bunga rendah serta di tengah ketidakpastian geopolitik maupun ekonomi.
"Faktor-faktor mendasar berupa ketidakpastian ekonomi yang berkelanjutan, gejolak geopolitik, dan ekspektasi kebijakan dovish the Fed terus menopang harga emas dalam jangka pendek," kata analis ActivTrades, Ricardo Evangelista.
Logam lainnya, perak spot turun 0,3% menjadi USD51,21 per ons, platinum naik 0,2% ke USD1.546,42, dan paladium menguat 0,1% jadi USD1.397,49. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Reprinted from indopremier_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.
Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.

Leave Your Message Now