Harga Minyak Jatuh, Dorongan Damai AS–Rusia-Ukraina Guncang Pasar Energi

avatar
· Views 5,370
  • Harga minyak Brent dan WTI turun sekitar 1% ke level terendah dalam satu bulan di tengah upaya AS mendorong kesepakatan damai Rusia-Ukraina, yang berpotensi meningkatkan pasokan minyak global.
  • Sentimen pasar tertekan sanksi baru terhadap Rosneft dan Lukoil, serta ketidakpastian arah suku bunga Federal Reserve yang membatasi minat risiko investor.
  • Potensi damai masih jauh, sementara penguatan dolar AS dan perlambatan aktivitas manufaktur turut menekan harga minyak.

Ipotnews -- Harga minyak merosot sekitar 1% pada penutupan perdagangan hari Jumat (21/11) akhir pekan ini, menyentuh posisi terendah dalam satu bulan. Tekanan terjadi seiring upaya Amerika Serikat mendorong tercapainya kesepakatan damai Rusia-Ukraina yang berpotensi meningkatkan pasokan minyak global. Sementara ketidakpastian arah suku bunga AS menahan minat risiko investor.
Harga minyak Brent turun 82 sen atau 1,3% menjadi $62,56 per barel, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) melemah 94 sen atau 1,6% ke $58,06 per barel. Keduanya terkoreksi sekitar 3% sepanjang pekan dan berada pada level terendah sejak 21 Oktober.
Sentimen pasar berubah bearish menyusul dorongan Washington untuk mencapai rencana perdamaian guna mengakhiri perang tiga tahun antara Ukraina dan Rusia. Pada saat yang sama, sanksi terhadap produsen minyak Rusia Rosneft dan Lukoil mulai berlaku pada Jumat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memperingatkan bahwa Ukraina berisiko kehilangan martabat, kebebasan, serta dukungan Washington terkait rencana perdamaian yang diajukan Amerika Serikat -- sebuah proposal yang menurut Presiden AS Donald Trump harus diterima Kyiv dalam waktu satu minggu.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa proposal perdamaian AS dapat menjadi dasar penyelesaian konflik, namun memperingatkan bahwa jika Kyiv menolak, maka pasukan Rusia akan melanjutkan pergerakan lebih jauh.
Kesepakatan damai berpotensi membuka kembali ekspor energi Rusia. Pada 2024, Rusia merupakan produsen minyak mentah terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat berdasarkan data energi federal AS.
Jim Reid, Managing Director Deutsche Bank, mengatakan bahwa kabar pembicaraan damai muncul bersamaan dengan dimulainya sanksi AS terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia, sehingga memberikan sedikit kelegaan bagi pasar terkait risiko gangguan pasokan minyak Rusia.
Namun, peluang tercapainya kesepakatan masih dipandang kecil. Analis ANZ menilai bahwa "kesepakatan masih jauh dari pasti," menambahkan bahwa Kyiv berulang kali menolak tuntutan Rusia yang dianggap tidak dapat diterima. Mereka juga menyebut pasar semakin skeptis bahwa pembatasan terbaru terhadap Rosneft dan Lukoil akan efektif. Lukoil memiliki tenggat hingga 13 Desember untuk menjual portofolio internasionalnya.
Harga minyak turut tertekan oleh penguatan dolar AS yang menyentuh level tertinggi enam bulan, membuat harga minyak berdenominasi dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli global.
Dari sisi kebijakan suku bunga, pejabat Fed Dallas Lorie Logan mengisyaratkan perlunya mempertahankan suku bunga pada level saat ini untuk mengevaluasi dampak kondisi pinjaman terhadap ekonomi. Presiden Fed Boston Susan Collins menilai kebijakan sudah berada pada posisi tepat, menunjukkan keraguan akan perlunya pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan depan. Sementara Presiden Fed New York John Williams mengatakan pemangkasan suku bunga masih memungkinkan dalam waktu dekat tanpa mengorbankan target inflasi.
Suku bunga yang lebih rendah berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
Dalam data ekonomi lainnya, aktivitas manufaktur AS melambat ke level terendah empat bulan pada November. Lonjakan harga akibat tarif impor menekan permintaan, menyebabkan penumpukan persediaan barang yang dapat menahan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
(reuters/AI)

Sumber : admin

Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.

Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.
Reply 0

Leave Your Message Now

  • tradingContest