- Emas menyentuh rekor tertinggi USD3.895,09/oz didorong pelemahan dolar, penutupan pemerintah AS, dan data tenaga kerja yang lemah.
- Payroll swasta AS turun 32.000 pada September, memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed bulan ini (probabilitas 99%, FedWatch).
- Perak melonjak ke level tertinggi 14 tahun di USD47,42/oz, sementara platinum (-1,6%) dan paladium (-1,1%) melemah.
Ipotnews - Harga emas melejit ke rekor tertinggi, Rabu, didorong pelemahan dolar AS dan meningkatnya permintaan aset safe haven setelah pemerintah Amerika menghentikan sebagian besar operasinya (government shutdown). Data ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan turut memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga bulan ini.
Emas spot naik 0,1% menjadi USD3.861,77 per ons pada pukul 24.48 WIB, setelah sempat menyentuh rekor USD3.895,09, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Rabu (1/10) atau Kamis (2/10) dini hari WIB.
Sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup menguat 0,6% menjadi USD3.897,50 per ons.
Pelemahan Indeks Dolar (Indeks DXY) terhadap sejumlah rival utamanya membuat emas yang dihargakan dengan greenback lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
"Dolar berada di bawah tekanan karena biasanya ketika pemerintah shutdown, sentimen pasar berubah negatif terhadap Amerika," kata analis Marex, Edward Meir, seraya menambahkan bahwa dolar dan pasar saham Wall Street menjadi salah satu korban.
Menurut Meir, laporan ketenagakerjaan swasta yang lemah turut memperburuk posisi dolar. Data menunjukkan payroll sektor swasta AS menyusut 32.000 pada September, setelah revisi penurunan 3.000 pada Agustus. Sebelumnya, ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan kenaikan 50.000 lapangan kerja.
Shutdown pemerintahan AS akibat kebuntuan politik antara Kongres dan Gedung Putih berpotensi menunda publikasi sejumlah indikator ekonomi, termasuk laporan ketenagakerjaan non-pertanian (NFP) yang dijadwalkan pada Jumat. Kondisi ini menambah ketidakpastian bagi pasar.
Logam kuning, yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung diminati ketika suku bunga rendah dan kondisi ekonomi penuh gejolak.
Investor kini menilai peluang pemangkasan suku bunga the Fed pada pertemuan Oktober mencapai 99%, menurut FedWatch Tool CME Group.
"Kami melihat minat yang meningkat dari investor Barat, baik institusional maupun ritel, dipicu 'rasa takut tertinggal' ( FOMO ). Jika tren ini berlanjut, harga emas bisa menembus USD4.000 per ons," tulis analis SP Angel dalam catatan riset.
Selain emas, harga perak spot melambung 1,6% jadi USD47,42 per ons, level tertinggi dalam lebih dari 14 tahun. Sementara itu, platinum anjlok 1,6% menjadi USD1.549,17, dan paladium melorot 1,1% ke posisi USD1.243,31 per ons.(Reuters/AI)
Sumber : Admin
Reprinted from indopremier_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.
Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.

Leave Your Message Now