Pemerintahan AS Terancam Shutdown, Kurs Rupiah Berpeluang Menguat

Rupiah menguat ke level Rp16.660 per dolar AS pada Senin (29/9), naik 78 poin (0,47%) dari akhir pekan lalu.
Dolar AS melemah akibat data inflasi PCE inti sesuai perkiraan (2,9% yoy), membuka peluang pemangkasan suku bunga The Fed, serta sentimen negatif dari ancaman government shutdown.
Outlook rupiah diprediksi bergerak di kisaran Rp16.650 - Rp16.750 per dolar AS.
Ipotnews - Pemerintahan Amerika Serikat terancam shutdown mulai 1 Oktober 2025, membuat kurs rupiah berpeluang menguat terhadap dolar.
Mengutip data Bloomberg pada Senin (29/9) pukul 09.16 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan pada level Rp16.660 per dolar AS, posisi tersebut menguat 78 poin atau 0,47% dibandingkan Jumat sore (26/9) kemarin di level Rp16.738 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan kurs rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang terkoreksi setelah data inflasi AS yg sesuai dengan perkiraan. "Data ini membuka peluang bagi the Fed untuk memangkas suku bunga," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews pagi ini.
Menurut data Biro Analisis Ekonomi yang dirilis pada Jumat (26/9), belanja konsumen yang disesuaikan dengan inflasi naik sebesar 0,4% untuk bulan kedua berturut-turut.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, yang tidak termasuk produk makanan dan energi serta disukai Federal Reserve (The Fed), naik 0,2% dari Juli. Dibanding tahun sebelumnya, indeks ini tetap stabil di angka 2,9%.
Indek dolar AS juga tertekan oleh sentimen konsumen yang di luar dugaan direvisi lebih rendah. "Kekhawatiran shutdown pemerintahan AS juga ikut membebani dolar AS," ujar Lukman.
Empat pemimpin kongres teratas akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih pada hari Senin, menurut dua orang yang mengetahui masalah ini, di tengah ancaman penutupan atau shutdown pemerintah Negeri Paman Sam pada 1 Oktober 2025.
Lukman memprediksi kurs rupiah ada di kisaran Rp16.650 - Rp16.750 per dolar AS.(Adhitya/AI)

Sumber : admin