Tembaga Bergerak Positif, Merespons Rencana Merger Anglo-Teck

avatar
· Views 36
  • Tembaga menguat 0,28% di LME dan 0,1% di SHFE , didorong rencana merger Anglo American-Teck Resources serta gangguan pasokan global.
  • Penutupan sementara tambang Grasberg di Indonesia menambah kekhawatiran pasokan di tengah kekurangan feedstock global.
  • Seng, aluminium, nikel, dan timah sebagian besar menguat, sementara harga timbal melemah baik di LME maupun SHFE .

Ipotnews - Tembaga mencatat kenaikan, Rabu, terkatrol rencana merger antara Anglo American dan Teck Resources, serta kekhawatiran pasar terhadap gangguan pasokan akibat masalah operasional di sejumlah tambang utama dunia.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) menguat 0,28% menjadi USD9.942 per metrik ton pada pukul 14.00 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Rabu (10/9).
Sementara itu, kontrak tembaga paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) naik 0,1% menjadi 79.790 yuan (USD11.205,67) per ton.
Selasa, perusahaan tambang Anglo American yang melantai di London, dan Teck Resources asal Kanada, mengumumkan rencana merger.
Penggabungan tersebut akan membentuk perusahaan tembaga terbesar kelima di dunia, dan menjadi transaksi akuisisi terbesar kedua di sektor ini, mencerminkan kepercayaan Anglo terhadap prospek jangka panjang tembaga.
Analis ANZ mencatat gangguan operasional yang baru-baru ini terjadi di sejumlah tambang besar dapat semakin memperketat pasar tembaga, yang sudah menghadapi kekurangan pasokan bahan baku.
Salah satu gangguan tersebut datang dari tambang Grasberg milik Freeport-McMoRan di Indonesia. Perusahaan mengumumkan penghentian sementara operasi, Selasa, setelah aliran material basah yang besar menghambat akses ke bagian bawah tanah tambang, menyulitkan evakuasi tujuh pekerja.
Di sisi lain, hasil survei  Reuters  menunjukkan penyaluran kredit baru oleh bank-bank di China kemungkinan meningkat pada Agustus, setelah kontraksi mengejutkan di bulan sebelumnya.
Namun, aktivitas manufaktur di negara tersebut tetap menurun selama lima bulan berturut-turut, mencerminkan lemahnya permintaan domestik dan ketidakpastian perdagangan dengan Amerika Serikat.
Sementara itu, China Zinc Smelters Purchasing Team menaikkan biaya pemrosesan untuk kargo seng impor pada kuartal keempat menjadi USD120-140 per metrik ton kering, dibandingkan USD80-100 pada kuartal sebelumnya, menurut lembaga riset Antaike.
Seng (zinc) LME menguat 0,54%, sedangkan seng SHFE naik 0,07%.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, nikel bertambah 0,33%, timah melonjak 0,77%, dan aluminium menguat 0,15%, sedangkan timbal (lead) turun 0,08%.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium naik 0,19% dan timah meningkat 0,24%. Nikel turun 0,07%, dan timbal menyusut 0,71%. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.

Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.
Reply 0

Leave Your Message Now

  • tradingContest