Kurs Rupiah Melemah 2,28% Sepanjang Tahun Berjalan

avatar
· Views 47
  • Rupiah melemah 2,28% sepanjang tahun berjalan, ditutup di Rp16.500 per USD pada 29 Agustus 2025, dari Rp16.132 per USD di akhir 2024, dengan volatilitas tinggi pada April-Mei.
  • Penyebab utama pelemahan berasal dari penurunan BI rate yang menekan imbal hasil aset domestik, net sell asing di SRBI dan SBN, serta defisit transaksi berjalan dan negatifnya neraca pembayaran kuartal II.
  • Prospek ke depan, rupiah diperkirakan bisa menguat terbatas di kisaran Rp16.220-Rp16.420 per USD pada September, dengan potensi ditutup sekitar Rp16.295 per USD di akhir 2025 jika surplus dagang berlanjut dan neraca pembayaran membaik.

Ipotnews - Nilai tukar rupiah masih tertekan terhadap dolar Amerika Serikat sepanjang tahun berjalan.
Berdasarkan data Ipotnews, kurs rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp16.500 per dolar AS pada Jumat (29/8/2025). Posisi ini melemah 2,28% dibandingkan akhir tahun lalu yang masih di Rp16.132 per dolar AS pada Selasa (31/12/2024).
Sepanjang 2025, rupiah bergerak dengan volatilitas tinggi. Setelah sempat menguat terbatas pada Februari, kurs kembali tertekan hingga menyentuh Rp16.800 per dolar AS pada April-Mei. Tekanan baru mereda di pertengahan tahun, namun kembali melemah pada Agustus.
Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana, mengatakan pelemahan rupiah dipengaruhi penurunan BI rate yang mendorong penurunan imbal hasil aset keuangan domestik. "Sehingga secara relatif, minat investor asing ke pasar keuangan kita menurun," kata Fikri saat dihubungi Ipotnews, Senin (1/9).
Ia menambahkan, tekanan juga datang dari net sell di instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia ( SRBI ) dan Surat Berharga Negara (SBN) pada pekan lalu, diperparah oleh berlanjutnya defisit transaksi berjalan serta berbalik negatifnya neraca pembayaran pada kuartal II 2025.
Ke depan, Fikri menilai rupiah masih berpeluang menguat terbatas. "Harapannya surplus perdagangan tetap berlanjut, demo anarkis tidak meluas, dan Fed rate turun di pertengahan September. Dengan asumsi tersebut, kurs rupiah bisa berada pada kisaran Rp16.220-Rp16.420 per USD bulan ini," jelas Fikri.
Lebih lanjut, ia berharap perubahan struktural ekonomi yang tengah berlangsung dapat mulai menunjukkan hasil positif pada semester II 2025. Dengan demikian, neraca pembayaran bisa kembali surplus di kuartal III dan IV. "Sehingga kurs rupiah berharap dapat ditutup di sekitar Rp16.295 per USD di akhir 2025," pungkas Fikri.(Adhitya/AI)

Sumber : admin

Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.

Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.
Reply 0

Leave Your Message Now

  • tradingContest