Tembaga Terus Menguat, Terkatrol Depresiasi Dolar dan Pasokan yang Ketat

avatar
· Views 39
  • Harga tembaga naik di London dan Shanghai, didorong pasokan yang ketat, arbitrase impor yang menguntungkan, serta melemahnya dolar AS.
  • Produksi tembaga di Cile stagnan, hanya naik 0,3% yoy, memperkuat sentimen pasar terhadap potensi penurunan pasokan global.
  • Logam lain bervariasi: aluminium dan timah turun, sementara nikel dan seng mencatat kenaikan seiring sentimen pasar yang beragam.

Ipotnews - Harga tembaga kembali menguat, Senin, didorong indikasi pengetatan pasokan global serta pelemahan dolar AS. Tren ini menandai sesi kenaikan ketiga berturut-turut bagi logam merah tersebut di pasar internasional.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,23% menjadi USD9.925 per metrik ton pada pukul 14.02 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Senin (1/9).
Sementara itu, kontrak tembaga yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) menguat 0,71% menjadi 79.780 yuan per ton (USD11.153), kenaikan dua hari beruntun.
Menurut catatan analis ANZ, penguatan harga tembaga dipicu oleh kembalinya peluang arbitrase impor yang menguntungkan, serta peningkatan premium spot yang mengindikasikan kondisi pasokan yang lebih ketat. "Prospek perlambatan produksi tembaga rafinasi turut menopang sentimen pasar," tulis ANZ.
Produksi tembaga di Cile--produsen terbesar dunia--hanya meningkat 0,3% secara tahunan pada Juli. Sementara itu, output manufaktur negara tersebut naik 2,7%, melambat tajam dibandingkan lonjakan 12% pada bulan sebelumnya.
Di sisi lain, Indeks Dolar AS (Indeks DXY) melemah 0,15% menjadi 97,69, setelah mencatat depresiasi bulanan lebih dari 2% pada Jumat. Dolar yang lebih lemah umumnya membuat harga komoditas yang dibanderol dalam greenback menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mendorong permintaan.
Meski begitu, data dari China menunjukkan tekanan ekonomi masih berlanjut. Sektor manufaktur Negeri Tirai Bambu itu kembali mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut hingga Agustus, disebabkan penurunan ekspor, tekanan di sektor properti, serta ketidakpastian ketenagakerjaan.
Keuntungan industri juga melorot untuk bulan ketiga berturut-turut pada Juli, mempertegas lemahnya permintaan domestik dan tekanan deflasi di tingkat produsen.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium turun 0,13% menjadi USD2.612 per ton, timbal (lead) melemah 0,03% ke posisi USD1.990,5, dan timah menyusut 0,47% jadi USD34.855. Sementara itu, nikel naik 0,58% menjadi USD15.510, dan seng (zinc) menguat 0,53% ke level USD2.834 per ton.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium turun 0,41% menjadi 20.645 yuan, dan timah merosot 0,93% ke level 273.240 yuan. Di sisi lain, timbal naik 0,03% jadi 16.855 yuan, nikel melonjak 1,77% ke posisi 123.450 yuan, dan seng menguat 0,36% menjadi 22.175 yuan. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.

Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.
Reply 0

Leave Your Message Now

  • tradingContest