Harga CPO Malaysia Melemah Dua Sesi Beruntun, Tertekan Soyoil Chicago dan Minyak Mentah

avatar
· Views 48

Harga CPO Malaysia Melemah Dua Sesi Beruntun, Tertekan Soyoil Chicago dan Minyak Mentah
  • Harga CPO Malaysia turun untuk sesi kedua akibat pelemahan harga minyak kedelai Chicago dan minyak mentah, meski kenaikan soyoil Dalian menahan pelemahan lebih lanjut.
  • Ekspor produk sawit Malaysia periode 1-25 Agustus diperkirakan naik 10,9%-16,4% dibanding bulan sebelumnya.
  • Pelemahan ringgit membuat CPO lebih murah bagi pembeli asing, sementara Indonesia mendesak Uni Eropa menghapus bea masuk biodiesel.

Ipotnews - Harga kontrak berjangka minyak sawit mentah (CPO) Malaysia kembali mencatat penurunan pada Selasa (26/8), memperpanjang kerugian untuk sesi kedua berturut-turut. Tekanan datang dari pelemahan harga minyak kedelai di Chicago dan harga minyak mentah global, meski kenaikan tipis soyoil Dalian membatasi pelemahan lebih dalam.
Kontrak acuan CPO untuk pengiriman November di Bursa Derivatif Malaysia turun 17 ringgit atau 0,38% ke 4.475 ringgit (US$1.064,21) per ton metrik pada awal perdagangan.
Kontrak soyoil paling aktif di Dalian naik 0,05%, sementara kontrak minyak sawit di bursa yang sama turun 1,02%. Di sisi lain, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade melemah 0,27%.
Harga sawit sangat dipengaruhi pergerakan minyak nabati pesaing karena bersaing di pasar global.
Harga minyak mentah juga terkoreksi setelah melonjak hampir 2% pada sesi sebelumnya, di tengah kewaspadaan pasar terhadap perkembangan konflik Rusia-Ukraina yang berpotensi mengganggu pasokan energi. Pelemahan harga minyak mentah membuat sawit kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Survei kargo memperkirakan ekspor produk sawit Malaysia periode 1-25 Agustus naik 10,9% hingga 16,4% dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara itu, ringgit--mata uang utama perdagangan sawit--melemah 0,12% terhadap dolar AS, sehingga komoditas ini menjadi sedikit lebih murah bagi pembeli dengan mata uang asing.
Di sisi kebijakan, Indonesia mendesak Uni Eropa untuk segera mencabut bea masuk imbalan (countervailing duties) atas impor biodiesel, setelah Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mendukung sejumlah klaim utama Jakarta dalam sengketa tersebut.
Secara teknikal, harga sawit berpotensi melemah ke level 4.421 ringgit per ton, dipicu oleh gelombang penurunan c, menurut analis teknikal Reuters, Wang Tao.(Reuters)

Sumber : admin

Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.

Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.
Reply 0

Leave Your Message Now

  • tradingContest