- Harga aluminium naik untuk sesi kedua, didorong prospek peningkatan permintaan dari China dan jelang musim permintaan tinggi bulan depan.
- Pasar tetap hati-hati menjelang pidato Chairman Fed Jerome Powell, yang bisa memberi sinyal arah kebijakan moneter AS.
- Pasokan aluminium diperkirakan ketat mulai 2026, sementara kapasitas produksi di China hampir mencapai batas maksimum.
Ipotnews - Harga aluminium menguat untuk sesi kedua beruntun, Jumat, seiring dengan optimisme pasar terhadap prospek lonjakan permintaan dari China--konsumen terbesar dunia--dan perhatian investor yang tertuju pada pidato Chairman Federal Reserve Jerome Powell yang dijadwalkan hari ini.
Kontrak aluminium yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) naik tipis 0,07% menjadi 20.650 yuan (USD2.876,08) per metrik ton, setelah menyentuh 20.730 yuan per ton, tertinggi sejak 15 Agustus, pada awal sesi, demikian laporan Reuters, di Beijing, Jumat (22/8).
Sementara itu, harga aluminium untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) meningkat 0,15% menjadi USD2.589 per ton, setelah sempat menggapai posisi tertinggi sejak 18 Agustus di USD2.595 per ton.
Analis Guosen Futures menyebutkan ekspektasi meningkatnya permintaan secara musiman pada September turut mendorong harga aluminium.
"Pasar mulai menilai potensi pemulihan konsumsi di China, terutama jelang musim permintaan yang tinggi," tulis analis tersebut.
Sebelumnya pada pekan ini, muncul harapan bahwa upaya diplomasi untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dapat membuka kembali pasokan aluminium dari Rusia. Namun, hingga kini kesepakatan damai masih belum tercapai, menjaga ketidakpastian pasokan tetap tinggi.
"Pasar aluminium diperkirakan mengetat pada 2026 karena pertumbuhan pasokan mulai melambat," tulis analis ANZ.
Di sisi lain, produksi aluminium di China saat ini sudah mendekati batas kapasitas yang diizinkan, menyisakan ruang terbatas untuk ekspansi lebih lanjut.
Perdagangan logam dasar secara keseluruhan berlangsung dalam kisaran sempit, dengan pelaku pasar menunggu pidato Powell dalam simposium tahunan the Fed di Jackson Hole untuk mendapatkan sinyal arah kebijakan moneter AS ke depan.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, tembaga turun 0,13%, nikel naik 0,07%, timbal (lead) menguat 0,23%, timah bertambah 0,16% dan seng (zinc) meningkat 0,45%.
Di bursa berjangka Shanghai, tembaga naik 0,11%, timbal menguat 0,12%, nikel melorot 0,51%, timah menyusut 0,64%, dan seng turun 0,07%. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Reprinted from indopremier_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.
Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.

Leave Your Message Now