Ipotnews - Kedelai berjangka Chicago mencapai level tertinggi dalam enam minggu, Kamis, memperkuat kenaikan setelah pemerintah Amerika Serikat memperkirakan panen jauh lebih kecil dari ekspektasi sebelumnya, tetapi minimnya permintaan dari China untuk kedelai AS masih membebani harga.
Jagung juga sedikit menguat, setelah anjlok lebih dari 3% pada sesi Selasa ke level terendah setelah Departemen Pertanian AS ( USDA ) menaikkan prospeknya untuk tanaman domestik.
Gandum bangkit dari level terendah lima tahun pada Rabu tetapi tetap tertekan oleh harga jagung yang rendah dan melimpahnya pasokan global.
Kontrak kedelai teraktif di Chicago Board of Trade ( CBOT ) naik 0,02% atau 25 sen menjadi USD1.044,50 per bushel pada pukul 13.02 WIB, setelah menyentuh USD1.049,25, level tertinggi sejak 3 Juli, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di Canberra, Kamis (14/8).
Kedelai CBOT melambung sekitar 6% sejauh minggu ini, didorong pertama pernyataan Presiden AS Donald Trump yang berharap China--importir terbesar--akan melipatgandakan pembeliannya dari Amerika Serikat, dan kemudian oleh laporan USDA , Selasa.
USDA memangkas estimasi luas tanam kedelai di Amerika Serikat dan menaikkan proyeksi luas tanam jagung, mengejutkan trader dengan skala revisi tersebut.
Namun, pasar kedelai global tetap tercukupi pasokannya setelah panen besar di Amerika Selatan, dan penolakan China terhadap kedelai AS membuat harga di Chicago tetap rendah.
Ekspor kedelai AS berisiko kehilangan penjualan senilai miliaran dolar ke China karena perundingan perdagangan berlarut-larut.
Jika China tidak mulai membeli, kedelai CBOT kemungkinan akan kehilangan keuntungannya, ungkap Sean Hickey, analis Bendigo Bank Agribusiness di Australia.
"Permintaan China akan menjadi penentu arah terbesar," ujarnya.
Komoditas lain, jagung CBOT naik 0,13% atau 50 sen menjadi USD397,75 per bushel dan gandum turun tipis 0,05% atau 25 sen menjadi USD528,00 per bushel.
Petani AS berada di jalur yang tepat untuk mencatat panen jagung yang memecahkan rekor, kata USDA . Brasil sedang menyelesaikan panen yang melimpah, dan petani Argentina berencana untuk meningkatkan penanaman jagung untuk musim 2025/26, tutur bursa Rosario. (ef)
Sumber : Admin
Reprinted from indopremier_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.
Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.

Leave Your Message Now