Ipotnews - Harga emas melemah, Rabu, karena investor melakukan aksi ambil untung setelah mencapai level tertinggi hampir dua minggu pada sesi sebelumnya, sementara fokus pasar beralih ke calon yang akan diusung Presiden AS Donald Trump untuk mengisi jabatan penting di tubuh Federal Reserve.
Emas spot turun 0,2% menjadi USD3.373,59 per ons pada pukul 01.00 WIB, sementara harga emas berjangka Amerika Serikat ditutup stagnan di posisi USD3.433,4, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Rabu (6/8) atau Kamis (7/8) dini hari WIB.
"Kami melihat ini sebagai sedikit kemunduran...sedikit aksi ambil untung dari kenaikan baru-baru ini di tengah kondisi ekonomi yang lebih tenang, dan sedikit berkurangnya permintaan akan aset safe haven," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
Emas mencatat kenaikan selama tiga sesi berturut-turut setelah data pertumbuhan lapangan kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan, Jumat. Kini, pelaku pasar melihat peluang penurunan suku bunga pada September lebih dari 93%, meningkat dari 63% sebelumnya, menurut FedWatch Tool CME Group.
Logam kuning cenderung berkinerja baik selama ketidakpastian ekonomi dan lingkungan suku bunga rendah semakin mendukung aset yang tidak memberikan imbal hasil tersebut.
Selasa, Trump mengatakan akan menunjuk calon anggota Dewan Fed pada pekan ini, dan telah mempersempit opsi untuk menggantikan Chairman Jerome Powell.
Di tempat lain, harga perak spot naik 0,1% menjadi USD37,88 per ons. Sementara itu, platinum menguat 0,9% menjadi USD1.332,26 dan paladium anjlok 2,7% menjadi USD1.143,52, mencapai level terendah sejak 10 Juli.
"Kekhawatiran tentang sanksi terhadap Rusia menjadi salah satu faktor yang mendukung platinum dan paladium selama beberapa minggu terakhir," kata Meger.
"Jadi, prospek meredanya ketegangan antara AS dan Rusia tentu saja memungkinkan harga turun dalam beberapa sesi terakhir."
Rusia adalah pemasok utama paladium dan platinum.
Utusan Amerika, Steve Witkoff, mengadakan pembicaraan yang "bermanfaat dan konstruktif" dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, kata seorang ajudan Kremlin, dua hari sebelum berakhirnya tenggat waktu yang ditetapkan Trump bagi Moskow untuk menyetujui perdamaian di Ukraina atau menghadapi sanksi baru. (ef)
Sumber : Admin
Reprinted from indopremier_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.
Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.

Leave Your Message Now