Indeks Dolar AS Menguat Usai Perpanjangan Gencatan Senjata Perang Tarif AS-China

avatar
· Views 53

Ipotnews - Indeks dolar menguat pada perdagangan hari ini, didorong oleh kabar perpanjangan gencatan senjata tarif antara Amerika Serikat dan China serta ekspektasi kebijakan moneter yang cenderung hawkish dari The Federal Reserve.
Mengutip data Bloomberg pada Rabu sore (30/7) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.405 per dolar AS, menguat sangat tipis 4 poin atau 0,02% dibandingkan Selasa sore (29/7) dilevel Rp16.409 per dolar AS.
Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa penguatan indeks dolar terjadi setelah pejabat kedua negara sepakat memperpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari. Kesepakatan tersebut tercapai usai dua hari perundingan di Stockholm yang disebut berlangsung konstruktif.
"Tidak ada terobosan besar yang diumumkan. Namun, keputusan akhir untuk memperpanjang gencatan senjata perdagangan yang berakhir 12 Agustus tetap berada di tangan Presiden Donald Trump," kata Ibrahim dalam siaran pers sore ini.
Ia mengutip pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang menyebut pertemuan tersebut sangat konstruktif meski belum menghasilkan tanda tangan kesepakatan.
Di sisi lain, pasar kini menaruh keyakinan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan, kendati menghadapi tekanan dari Presiden Trump untuk segera memangkas suku bunga. Beberapa anggota dewan gubernur, termasuk Christopher Waller dan Michelle Bowman, disebut mungkin akan menentang langkah pelonggaran.
"Jika ada tanda-tanda pelemahan lanjutan di pasar tenaga kerja dan kejelasan tarif lebih lanjut dari Trump, The Fed bisa saja membuka opsi pemangkasan suku bunga," ujar Ibrahim.
Dari dalam negeri, eskalasi geopolitik global memberi tantangan terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% tahun ini. Untuk itu, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada semester II 2025 harus mencapai 5,4%.
Strategi yang disiapkan mencakup akselerasi belanja pemerintah, mendorong investasi, serta memperkuat konsumsi rumah tangga. Pemerintah juga akan memperluas penyaluran FLPP untuk pembiayaan 350.000 unit rumah, serta menyiapkan program bantuan stimulan perumahan swadaya ( BSPS ).
"Kementerian Keuangan telah membebaskan K/L membelanjakan anggaran, terutama untuk mendorong realisasi belanja yang sempat terkendala efisiensi pada kuartal I/2025," tulis Ibrahim.
Selain itu, pemerintah akan menggenjot program padat karya tunai dan menyiapkan stimulus sektor pariwisata menjelang Natal dan Tahun Baru sebagai upaya menjaga daya beli. (Adhitya/AI)

Sumber : admin

Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.

Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.
Reply 0

Leave Your Message Now

  • tradingContest