IDXChannel - Saham-saham perbankan utama mengalami tekanan jual dalam beberapa waktu terakhir, seiring meningkatnya kekhawatiran investor, termasuk asing, terhadap kondisi makro global maupun domestik.
Meski outlook jangka pendek terlihat penuh tantangan, sejumlah analis menilai masih ada ruang pemulihan, terutama bagi saham-saham bank yang defensif dan berfundamental kuat.
Tarif AS Ditunda, Indonesia-EU Capai Kesepakatan Dagang StrategisDi pasar, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), misalnya, terkoreksi 8 persen dalam sebulan terakhir dan merosot 17 persen sejak awal tahun (YtD). Serupa, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) minus 3 persen dalam sebulan dan turun 5 persen sepanjang 2025.
Demikian pula, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terdepresiasi 10 persen dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 5 persen dalam sebulan belakangan.
BEI: Transaksi Bursa Karbon RI Tembus Rp77,95 Miliar hingga 11 Juli 2025Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai sektor perbankan masih menghadapi tekanan dari berbagai sisi, baik global maupun domestik.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.

Leave Your Message Now