Emas Sekali Lagi Mendekati Tepi Jurang

Gencatan senjata Israel dan Iran telah mengurangi permintaan emas sebagai aset safe haven. Logam mulia tersebut gagal menembus kisaran konsolidasi jangka menengah $3.100 hingga $3.400 per ons troy dan melanjutkan tren kenaikannya. Hal ini menandakan pelemahan di kalangan investor bullish dan memungkinkan Citigroup untuk memprediksi penurunan harga di bawah $3.000 pada tahun 2026. Menurut bank tersebut, berkat rancangan undang-undang pajak Donald Trump yang 'besar dan indah', percepatan ekonomi AS akan mendorong harga emas turun. Penurunan risiko geopolitik juga akan berkontribusi pada penurunan emas.

Goldman Sachs, di sisi lain, mempertahankan prakiraannya untuk logam mulia tersebut naik ke $4.000. Mereka mengutip selera bank sentral yang tak terpuaskan, melemahnya dolar, dan penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS. Gedung Putih memang menginginkan suku bunga pasar utang yang lebih rendah dan mata uang yang lebih lemah. Survei terbaru oleh World Gold Council menunjukkan bahwa 43% bank sentral berencana untuk meningkatkan pembelian emas batangan mereka selama 12 bulan ke depan, naik dari hanya 29% tahun lalu.

Penurunan baru-baru ini sekali lagi menguji dukungan emas pada tren naiknya, yang ditandai oleh rata-rata pergerakan 50 hari. Pada hari Jumat, penjual mendorong harga di bawah level ini, yang melewati 3324, dan bahkan berusaha untuk stabil di bawah 3300. Pada bulan Mei, pergerakan tajam berhasil mendorong harga kembali ke atas garis ini. Namun, metrik ini sekarang berbalik ke bawah, mencerminkan konsolidasi selama lebih dari dua bulan setelah mencapai tertinggi baru-baru ini.

Semua tanda menunjukkan potensi terulangnya konsolidasi yang terlihat pada bulan November-Desember tahun lalu, yang meletakkan dasar bagi rally berikutnya. Namun, ada juga kemungkinan besar bahwa kegagalan untuk menembus level $3500 selama dua bulan terakhir menandakan pembalikan tren global. Kita menanti apakah hal ini akan mencerminkan tahun 2020, dengan koreksi 20% dalam enam bulan ke depan dan pergerakan menyamping selama dua tahun atau menyerupai penurunan harga emas yang hampir setengahnya dari tahun 2011 hingga 2015.