Pasardana.id - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan alasan dilaksanakannya program penghematan anggaran lantaran dirinya ingin program strategis yang diusungnya bisa terlaksana. Salah satunya adalah penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Saudara-saudara, pengendalian manajemen ekonomi kita cukup prudent, cukup hati-hati, dalam kehati-hatian itu salah satu juga yang bisa dan boleh dan bangga kita lakukan, penghematan besar-besaran ini memungkinkan kita melaksanakan program strategis," kata Prabowo, dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, Senin (5/5).
Presiden juga mengapresiasi terhadap penyelenggaraan program MBG pada 6 Januari 2025 lalu. Bahkan terus bergulir hingga saat ini.
Selain itu, Presiden mengatakan, jumlah titik pemberian juga terus bertambah hingga 1.286 titik dengan total penerima manfaat hingga 3,4 juta orang.
"Diperkirakan akhir Mei mencapai 4 juta, dan akhir Juni mencapai 6 juta, dan di akhir Agustus akan mencapai 22 juta, sehingga di akhir November akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat. Ini dari segi manajemen fisik adalah upaya yang luar biasa,"bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga mengungkapkan pengelolaan ekonomi Indonesia sudah dilakukan secara hati-hati. Sebagai salah satu contohnya rasio utang Indonesia yang menjadi salah satu terendah di dunia, juga defisit APBN RI yang tetap di bawah 3%.
"Pertama kita disiplin dengan kita sendiri, bahwa kita pelihara bahwa defisit kita tetap 2,5% dari GDP," tukasnya.
Sementara itu, ada Maastricht Treaty yang disepakati negara Eropa yang memiliki ketentuan negara yang menyepakati perjanjian ini, menjaga defisit fiskal tidak boleh lewat dari 3%.
"Kita karena ingin menjadi nice boy, kita ikut Maastricht Treaty, untuk kita. Kita tidak akan punya defisit lebih dari 3%, padahal saudara-saudara Jerman, Perancis, Italia, mereka sudah jauh di atas 3%, mereka melanggar standar yang mereka lakukan sendiri," tandas Prabowo.
加载失败()