Pasardana.id - Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 yang jatuh pada 1 Mei, besok, dimana salah satu rencana tuntutan buruh diantaranya afalah soal upah yang dinilai belum sebanding dengan kenaikan biaya hidup.
Menyikapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, hari ini, Rabu (30/4) akan memanggil pelaku industri padat karya.
"Ya tentu tiap perusahaan itu punya kebijakan terkait dengan renumerasi karyawannya. Tetapi kalau kita lihat tergantung situasi perindustriannya, besok (pengusaha) industri padat karya saya panggil," ucapnya di Jakarta, Selasa (29/4) kemarin.
Sementara itu, dikabarkan Presiden Prabowo Subianto bakal turut hadir di acara peringatan May Day 2025 ini.
Hal tersebut diungkap Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi.
"Presiden memutuskan insyaallah beliau berkenan hadir di dalam acara peringatan May Day tersebut," kata dia kepada awak media, Rabu (30/4).
Ia menambahkan, Presiden memandang buruh sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem ekonomi nasional.
Oleh karena itu, kepala negara memberikan perhatian besar terhadap pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, para pengusaha, dan kaum buruh.
"Jadi beliau menaruh perhatian besar bahwa kita harus bekerja sama baik pemerintah, sektor swasta, para pengusaha dan juga rekan-rekan buruh," ujar Prasetyo.
Sementara menanggapi isu pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih terjadi, Prasetyo menyatakan, pemerintah terus melakukan koordinasi guna memitigasi dampaknya.
Menurut dia, jika PHK tidak dapat dihindari, langkah-langkah penanganan akan difokuskan pada pemenuhan hak-hak pekerja dan percepatan penciptaan lapangan kerja baru.
"Kita terus koordinasi untuk bisa memitigasi sekaligus jika terjadi (PHK)," tukasnya.
加载失败()