
- Kanada dan Meksiko Paling Rugi
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menandatangani perintah untuk mengenakan tarif 25% pada impor baja dan aluminium ke AS. Ini menjadi perang barunya ke global terlebih kedua logam tersebut merupakan komponen vital dalam berbagai industri termasuk transportasi, konstruksi, dan pengemasan.
"Pada dasarnya kami akan mengenakan tarif 25% tanpa pengecualian pada semua aluminium dan baja," kata Trump saat menandatangani perintah eksekutif dikutip dari Financial Post, Selasa (11/2/2025).
AS kemungkinan besar menjadi pemenang terbesar dari tarif perdagangan ini. Data resmi menunjukkan impor baja AS telah menurun secara substansial selama dekade terakhir atau berkurang 35% antara tahun 2014-2024, meskipun ada kenaikan tahunan sebesar 2,5% menjadi 26,2 juta metrik ton tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Trump Kenakan Tarif Impor Baja 25%, Negara Ini Paling Kena Dampak |
Banyak yang mengaitkan hal ini dengan tarif yang diberlakukan Trump. Impor aluminium AS telah meningkat 14% selama dekade terakhir, dengan ekspor logam AS meningkat secara progresif sejak 2020.
"Pada awalnya, ini dapat merusak permintaan. Dalam jangka panjang, kita dapat melihat investasi masuk," kata Analis di konsultan harga komoditas CRU, James Campbell dikutip dari CNBC.
Sejak gelombang tarif pertama Trump pada 2018, Campbell melihat AS telah mengalami peningkatan investasi di sektor baja dan aluminium. Saat itu dikenakan tarif pada impor baja dan aluminium dari Kanada, Meksiko dan Uni Eropa, di sisi lain memberlakukan batasan volume pada impor dari berbagai negara lain termasuk Korea Selatan, Argentina dan Australia.
Laporan selanjutnya dari Congressional Research Service menemukan bahwa dalam lima bulan pertama kebijakan tersebut, pemerintahan Trump berhasil mengumpulkan pendapatan lebih dari US$ 1,4 miliar. Pada 2024, AS mengimpor baja dari 79 negara dan aluminium dari 89 negara dengan nilai gabungan impor tersebut sedikit di atas US$ 49 miliar.
Kanada dan Meksiko Paling Rugi
Negara yang paling dirugikan dengan kebijakan Trump ini kemungkinan Kanada dan Meksiko. Kedua negara tersebut termasuk di antara pengekspor baja dan aluminium terbesar ke AS.
Jerman juga merupakan eksportir baja besar ke AS dan kemungkinan akan terkena dampak negatif dari tarif tersebut. Hanya saja perusahaan Jerman Thyssenkrupp memperkirakan dampaknya sangat terbatas pada bisnisnya jika AS mengenakan tarif tambahan pada baja dan aluminium.
Baca juga: Video: Donald Trump Perintahkan Setop Produksi Koin Penny AS |
Produsen baja tersebut mengatakan bahwa Eropa tetap menjadi pasar utamanya dan hanya produk khusus berkualitas tinggi yang diekspor ke AS.
"Mayoritas penjualan Thyssenkrupp di AS berasal dari bisnis perdagangan dan bisnis pasokan otomotif. Pada prinsipnya, Thyssenkrupp memiliki posisi yang baik dalam bisnis-bisnis ini di AS dengan pangsa manufaktur lokal yang signifikan untuk pasar lokal. Sebagian besar produksi untuk pelanggan AS dilakukan di AS," kata seorang juru bicara Thyssenkrupp melalui email.
Tidak hanya itu, eksportir Asia seperti Korea Selatan, Vietnam dan Jepang juga termasuk di antara negara-negara yang kemungkinan logamnya terkena tarif impor Trump. Data menunjukkan impor dari Vietnam tumbuh lebih dari 140% dibandingkan tahun sebelumnya. Taiwan juga mengekspor 75% lebih banyak baja ke AS pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Saksikan juga Blak-blakan: Menguak Rahasia Untung Kilang Minyak Paling 'Rumit' Se-Indonesia
[Gambas:Video 20detik]
作者:Anisa Indraini -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.com
加载失败()