Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.215 per USD, Ini Sederet Sentimen Pemicunya

avatar
· 阅读量 75
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.215 per USD, Ini Sederet Sentimen Pemicunya
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.215 per USD, Ini Sederet Sentimen Pemicunya. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah ke level Rp16.215 per USD. Mata uang Garuda melemah tipis 1,5 poin atau 0,01 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya di Rp16.219 per USD.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan menguatnya dolar AS dipengaruhi  ketidakpastian akan pemilihan presiden 2024, terutama setelah Presiden AS Joe Biden mundur dari pencalonan dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat dari Partai Demokrat.

Baca Juga:
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.215 per USD, Ini Sederet Sentimen Pemicunya Jelang Rilis Data Realisasi Investasi RI, Simak Arah IHSG-Rupiah

"Harris terlihat dengan cepat mengumpulkan dukungan dari partai tersebut, sehingga menyiapkannya untuk berhadapan dengan calon dari Partai Republik Donald Trump tahun ini," kata Ibrahim dalam risetnya, Rabu (24/7/2024).

Adapun jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan Harris sedikit mengungguli Trump setelah ia mendapat dukungan dari Biden.

Baca Juga:
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.215 per USD, Ini Sederet Sentimen Pemicunya Rupiah Menguat, Pangkas Pelemahan ke Bawah Rp16.200/USD

Di Asia, pejabat senior partai yang berkuasa, Toshimitsu Motegi, mengatakan semalam bahwa Bank of Japan harus lebih jelas menunjukkan tekadnya untuk menormalisasi kebijakan moneter, termasuk melalui kenaikan suku bunga yang stabil. BOJ selanjutnya diagendakan mengumumkan suku bunga pada 31 Juli. 

Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan BOJ akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan tersebut. Terakhir kali mereka menaikkan suku bunga pada bulan Maret ke kisaran 0-0,1 persen dari -0,1 persen.

Baca Juga:
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.215 per USD, Ini Sederet Sentimen Pemicunya Gabung BRIncubator, UMKM Asal Bandung Sukses Jualan Macaron Beromzet Ratusan Juta Rupiah

Pasar China mengalami penurunan yang berkepanjangan dalam beberapa sesi terakhir karena sentimen terhadap negara tersebut memburuk akibat data perekonomian yang mengecewakan, terutama data yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan pada kuartal kedua.

Hal ini ditambah dengan penurunan suku bunga yang mengecewakan oleh People's Bank of China, sementara Sidang Pleno Ketiga Partai Komunis China juga tidak memberikan banyak petunjuk mengenai langkah-langkah stimulus yang lebih lanjut.

Ketidakpastian mengenai pemilihan presiden AS juga membebani sentimen terhadap China, karena para investor berspekulasi mengenai dampak perubahan dalam pemerintahan AS terhadap sikap Washington terhadap negara tersebut.

Halaman : 1 2

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.com

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest