Note

Emiten Perkebunan Astra Tebar Dividen Rp 316 M

· Views 14
Emiten Perkebunan Astra Tebar Dividen Rp 316 M
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) memutuskan akan membagikan dividen senilai Rp 165 per lembar saham. Hal ini berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (23/4).

Dividen berasal dari laba bersih 2023 sebesar Rp 1,05 triliun. Sebelumnya AALI sudah membagikan dividen interim Rp 82 per lembar saham pada Oktober 2023, sehingga nilai dividen total yang dibagikan adalah Rp 247 per saham.

"Sedangkan sisanya Rp 165 per lembar saham dibagikan 22 Mei 2024 kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat sebagai daftar pemegang saham Perseroan pr tanggal 6 Mei 2024 pukul 16.00 WIB," kata Communication and Investor Relations Manager AALI Fenny Sofyan dalam RUPST di Menara Astra, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, dikutip dari RTI, jumlah saham AALI per 31 Maret 2024 sebanyak 1,92 miliar lembar. Dengan asumsi itu maka total dividen yang akan dibagikan AALI Rp 316 miliar.

Pada kesempatan itu, AALI mengumumkan pendapatan bersih Rp 21,83 triliun, atau terjadi penurunan 5% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang berpengaruh pada laba bersih perusahaan.

ADVERTISEMENT

AALI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan menjadi Rp 1,06 triliun, turun 38,8% dibandingkan 2022 sebesar Rp 1,73 triliun. AALI menyebut industri kelapa sawit Indonesia memang tengah menghadapi tantangan produktivitas.

Salah satunya disebabkan oleh usia rata-rata tanaman nasional yang menua, sebanyak 46% merupakan tanaman memasuki pertumbuhan negatif. Tantangan untuk peningkatan produktivitas 2023 juga semakin serius, mengingat siklus El Nino yang harus dihadapi perusahaan.

Tantangan dari sisi harga tak kalah penting. Pada 2022, harga berbagai komoditas mengalami lonjakan yang bisa dikatakan sebagai anomali. Harga crude palm oil (CPO) di pasar global 2022 lalu tercatat sebagai harga tertinggi sepanjang sejarah industri, yakni mencapai US$ 1.813/ton. Dibandingkan 2023, harga rata-rata CPO senilai US$ 964/ton, atau turun 13,9%.

(ily/ara)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.