Investor menantikan laporan ketenagakerjaan yang dirilis pada Jumat (8/12) untuk mengetahui arah masa depan pasar emas
Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka jatuh pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) seiring menguatnya dolar AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup turun 5,9 dolar AS atau 0,29 persen menjadi 2.036,3 dolar AS per ounce.

Data ekonomi yang dirilis Selasa (5/12) beragam. Dikutip dari Xinhua, Indeks jasa Institute for Supply Management (ISM) pada November tercatat 52,7 persen, naik dari 51,8 persen pada Oktober, mengalahkan ekspektasi para analis dan berada di atas ambang batas 50 yang menandai pertumbuhan di sektor ini.

Indeks Aktivitas Bisnis PMI Jasa AS Global S&P final yang disesuaikan secara musiman mencapai 50,8 pada November, sesuai dengan perkiraan awal yang dirilis sebelumnya dan sedikit berubah dari Oktober sebesar 50,6.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa pemberi kerja di AS membukukan 8,7 juta lowongan pekerjaan pada Oktober, yang merupakan jumlah terendah sejak Maret 2021. Hal itu merupakan tanda bahwa perekrutan tenaga kerja mengalami penurunan seiring dengan kenaikan suku bunga namun masih dalam kecepatan yang sehat.

Investor menantikan laporan ketenagakerjaan yang dirilis pada Jumat (8/12) untuk mengetahui arah masa depan pasar emas.

Baca juga: Harga emas Antam Rabu pagi turun Rp12.000 jadi Rp1,11 juta per gram

Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Maret ditutup turun 36,1 sen atau 1,45 persen ke 24,546 dolar AS per ounce. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari ditutup turun 18,5 dolar AS atau 2 persen ke 906,6 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga emas jatuh dipicu naiknya dolar dan imbal hasil obligasi AS
Baca juga: Harga emas Antam Selasa pagi turun Rp23.000 per gram

Penerjemah: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023