Note

Pedagang Pasar Tanah Abang "Babak Belur" Digempur Produk Asing Murah

· Views 88

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menilai penurunan omzet hingga gulung tikarnya pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta, akibat gempuran produk asing murah di e-commerce dan social commerce. Sementara itu, pendampingan dari pemerintah dinilai masih minim.

"Saat ini kita berhadapan pada salah satu media sosial yang menjual barang-barang dari luar contoh Thailand, Tiongkok, dan beberapa negara lain," ujar Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan dalam keterangannya, dikutip Rabu (20/9/2023).

"Sedangkan pemerintah tidak melakukan advokasi pendampingan terhadap pedagang untuk melakukan penjualan di online shop juga," sambung dia. 

Baca juga: Curhat Pedagang Pasar Tanah Abang, Sudah Banting Harga Tetap Tak Laris

Reynaldi mengatakan saat ini UMKM harus berhadapan pada gempuran produk luar yang harganya jauh lebih murah dari produk dalam negeri.

Oleh karena itu, kehadiran pemerintah diharapkan bisa mencari solusi agar ada titik temu modernisasi berjualan bisa digunakan oleh pedagang skala kecil.

Menurut Reynaldi, penurunan omzet juga terjadi pada pedagang produk tekstil di seluruh Indonesia. Bahkan banyak juga pedagang yang gulung tikar.

Baca juga: Omzet Turun Drastis, Pedagang Pasar Tanah Abang Minta Menkop Tutup TikTok Shop

Reynaldi membeberkan, berdasarkan informasi yang dihimpunnya, ada penurunan omzet 60 persen secara keseluruhan pasar-pasar tekstil. Sementara pasar tematik seperti Tanah Abang mengalamai penurunan hingga 75 persen.

Oleh sebab itu Ikappi berharap, pemerintah bisa bekerja sama dengan beberapa aplikasi social commerce atau e-commerce untuk dapat mendorong agar algoritma pedagang-pedagang UMKM dapat diperkuat.

"Kami nyakin bahwa jika ada keberpihakan dari pemerintah dan dapat mendorong agar aplikasi-aplikasi tersebut justru menampakkan keunggulan UMKM kita atau produk dalam negeri kita itu akan bisa membantu masyarakat kita atau UMKM kita untuk bertahan," katanya.

"Kita harapkan agar pemerintah melakukan upaya serius dalam menjaga agar eksistensi pasar tradisional yang mengutamakan tawar-menawar, silaturahmi tetap terjaga walaupun di online shop," pungkasnya.

Baca juga: Cerita Rizal, Porter Pasar Tanah Abang yang Pendapatannya Anjlok karena Sepinya Pengunjung

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.