RI Mesti Waspada Manuver Uni Eropa Hambat Industri Baterai Mobil Listrik

avatar
· 阅读量 52
RI Mesti Waspada Manuver Uni Eropa Hambat Industri Baterai Mobil Listrik
Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Jakarta

Dua negara ASEAN, yaitu Indonesia dan Filipina menyimpan cadang nikel terbesar dunia, yang dibutuhkan dalam industri kendaraan listrik. Indonesia berada di posisi pertama, sementara Filipina di posisi keenam.

Namun, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan mengingatkan waspada manuver negara-negara yang tidak menyimpan nikel, namun punya teknologi mutakhir.

"Tapi yang harus hati-hati adalah movement dari negara-negara yang tidak punya nikel tapi mereka maju yang punya teknologi," katanya di sela-sela acara ASEAN Investment Forum 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

"Kenapa? Karena tadi saya ambil contoh Uni Eropa, itu terkait policy di baterainya dia nanti akan syaratkan bahwa dalam waktu tertentu, maka dari produksi baterai yang dihasilkan itu harus ada syarat minimum recycle baterainya," lanjutnya.

Baterai kendaraan listrik yang diproduksi di luar Eropa kemungkinan tetap bisa masuk ke kawasannya namun dalam periode waktu tertentu. Eropa lalu memanfaatkan baterai kendaraan listrik bekas untuk didaur ulang.

Dengan begitu, meskipun tidak memiliki cadangan nikel, Eropa tetap bisa memiliki baterai kendaraan listrik sendiri. Menurut Nurul hal ini bisa saja mempengaruhi Indonesia di kemudian hari.

"Jadi saat dia sudah merasa bahan bakunya cukup dia akan produksi baterainya sendiri dengan recycle baterai-baterai bekas yang ada di Eropa. Nah ini kita memang masih punya waktu sampai saat ini. Tapi ketika waktu itu sudah datang, bisa jadi import dari prekusor, ketot, battery pack dari Indonesia itu bisa jadi akan berkurang. Karena mereka me-recycle," bebernya.

Apalagi, kata dia, momentum industri kendaraan listrik kemungkinan berakhir sampai 2040. Setelah itu muncul teknologi baru yang menggantikannya, salah satunya adalah hidrogen.

"Artinya momentum yang kita miliki ini sampai 2030-2040. Dan ketika kita bicara ke sana, kemungkinan desain bukan sekadar berpikir sampe industri baterai saja, tapi juga (manufaktur) kendaraan listriknya harus ada di sana," lanjutnya.

Ia juga mendorong negara kawasan ASEAN untuk menciptakan pasar daur ulang baterai kendaraan listrik atau bahkan industrinya sendiri. Dengan begitu ASEAN akan lebih mandiri dan tidak tergantung dengan kawasan lain.

"Nah ini mau nggak mau, karena kalau hanya bergantung dengan market orang lain, kita akan didikte oleh mereka dan kita tidak punya kemandirian untuk mencoba self sustain dengan market sendiri," pungkasnya.

(ily/hns)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.com

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest