Pasardana.id - PT Merdeka Battery Material Tbk tengah mengincar dana hingga Rp9,6 19 triliun dari investor melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Bagi calon investor, perlu mencermati beberapa kebijakan calon emiten terkait imbal hasil investasinya seperti kebijakan pembagian dividen.
Menurut Presiden Direktur Mardeka Battery Materials, Devin Antonia Ridwan bahwa perseroan tengah menitikberatkan pada pengembangan usaha ketimbang pemberian dividen.
“ Jadi saya tidak akan banyak komentar terkait kebijakan dividen, Tapi strategi perusahaan lebih untuk mengembangkan proyek yang akan memberikan nilai tambah lebih tinggi buat pemangku kepentingan,” jawab dia terkait kebijakan dividen, Jakarta, Rabu (30/3/2023).
Padahal dalam prospektus IPO, tercantum direksi dapat memberikan usulan pembagian dividen kas sebanyak-banyaknya 30 persen dari laba bersih tahun buku, mulai tahun 2026 berdasarkan laba bersih tahun buku 2025.
Dalam kesempatan itu, Devin menyampaikan, salah satu proyek yang tengah dikerjakan pembangunan fase pertama dari pabrik HPAL(high pressure acid leaching) atau pengolahan dan pemurnian nikel limonit dengan melarutkannya dalam wadah bertekanan atau suhu tinggi pertama yang berkapasitas 60.000 ktpa (HPAL 1) di Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP) diharapkan rampung pada tahun 2025.
“Untuk proyek ini butuh dana USD1,28 miliar. Adapun 18 persen dananya berasal dari aksi IPO, sedangkan sisanya akan dipertimbangan melalui pinjaman,” papar dia.
Load Fail()