Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) Andre Soelistyo menyampaikan bahwa sumber kerugian perseroan pada 2022 lebih banyak disebabkan oleh aspek non kas dan efek dari kebijakan yang hanya dibukukan sekali.

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, dia menjelaskan beberapa aspek non kas tersebut di antaranya goodwill impairment senilai Rp11 triliun, investasi di JD, peningkatan beban kompensasi berbasis saham akibat penyesuaian asumsi masa kerja karyawan, serta beban restrukturisasi.

Secara operasional, dia mengatakan kinerja Grup GoTo justru menunjukkan kinerja yang kuat, yang mana pendapatan bruto segmen On Demand Services naik 32 persen year on year (yoy) menjadi Rp13,6 triliun pada 2022.

Segmen E-Commerce mencatat pendapatan bruto Rp8,6 triliun atau naik 3 persen yoy, dan segmen Financial Technologi Services meraih pendapatan bruto Rp1,7 triliun atau tumbuh 43 persen yoy.

Secara kumulatif, total pendapatan bruto GoTo mencapai Rp22,9 triliun pada 2022 atau meningkat Rp5,9 triliun dibandingkan Rp17,0 triliun pada 2021.

Sehingga, berdampak terhadap pendapatan bersih yang melonjak 120 persen atau sebesar Rp6,1 triliun menjadi Rp11,3 triliun pada 2022.

​​​​Andre melanjutkan upaya penghematan GoTo pada kuartal IV-2022 mampu menurunkan beban operasional tetap rata-rata bulanan hingga 20 persen periode Januari-Februari 2023 sekitar Rp200 miliar, yang diperkirakan akan terus membesar hingga akhir tahun.

Sementara itu, berkurangnya insentif dan pemasaran produk pada kuartal IV-2022 sebesar 34 persen yoy, mampu memangkas pengurangan beban kuartalan hingga Rp2,8 triliun.

Menurut Andre, berkurangnya insentif tetap tidak mengurangi transaksi konsumen GoTo, yang mana sepanjang 2022 jumlah pelanggan loyal segmen On-Demand Services dan E-Commerce GoTo berhasil tumbuh 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kemudian, Gross Transaction Value (GTV) pelanggan Grup GoTo pada tahun lalu tumbuh 33 persen menjadi Rp613 triliun dibandingkan Rp462 triliun pada 2021.

Dampaknya, take rate tahun 2022 pada segmen bisnis On Demand Services dan E-Commerce tumbuh masing-masing 234 basis poin dan 32 basis pon dibandingkan tahun sebelumnya.

“Hal ini menegaskan bahwa kami berada di jalur yang tepat untuk mencatat nilai EBITDA positif yang disesuaikan pada kuartal keempat tahun 2023,” ujar Andre.

Baca juga: GoTo cetak perbaikan adjusted EBITDA, konsisten kejar profitabilitas
Baca juga: Struktur baru GOTO bisa jadi acuan startup untuk kejar profitabilitas
Baca juga: GoTo membidik EBITDA akan positif di akhir 2023

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2023