
JAKARTA - Industri perfilman Indonesia masih dihadapkan pada sejumlah persoalan, termasuk pendanaan. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pun mengapresiasi inisiatif sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak dalam mengatasi persoalan tersebut.
Dalam sejumlah kesempatan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut film sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif (ekraf) yang terbukti paling cepat menyerap tenaga kerja. Sehingga, produksi film nasional perlu terus didorong dan didukung oleh berbagai pihak.
Terkait isu pendanaan, Menparekraf mengapresiasi platform securities crowdfunding Bizhare yang baru saja meresmikan kerja sama dengan Adhya Group.
Melalui kemitraan tersebut, Bizhare akan menjadi platform untuk pendanaan proyek film terbaru dan program hiburan garapan Adhya Pictures yang nilainya mencapai lebih dari Rp100 miliar untuk tahun 2023 mendatang.
Menurut Sandiaga, kolaborasi kedua perusahaan tersebut merupakan inovasi baru untuk berkontribusi langsung penyelesaian isu pendanaan produksi film melalui crowdfunding di sektor perfilman dan hiburan. Hal ini juga mempermudah pelaku industri untuk mendapatkan investor untuk berkarya.
“Kolaborasi dan sinergi dengan industri securities crowdfunding akan mendukung perkembangan industri perfilman dan industri kreatif Indonesia dalam pendanaan untuk memproduksi karya yang semakin berkualitas,” kata Sandiaga, dikutip Sabtu (17/12/2022).
Baca juga: Ogah Disebut Sutradara Spesialis Horor, Rizal Mantovani Garap Film Drama Aksi Bertajuk Adagium
Selain itu, sambung dia, kolaborasi tersebut juga membuka kesempatan bagi berbagai pelaku industri di Indonesia untuk memiliki peluang berkarya yang sama.
“Semoga kolaborasi yang terjalin dapat berdampak baik dan berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia, khususnya ekonomi kreatif Indonesia,” tandasnya.
CEO Bizhare Heinrich Vincent dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (15/12), mengatakan, melalui kerja sama Bizhare dan Adhya Group ini diharapkan masyarakat dapat berkontribusi langsung dalam perkembangan industri perfilman Indonesia.
Lihat Juga: Sempat Alot, RI-China Sepakati Pembengkakan Biaya Kereta Cepat yang Ditaksir Capai Rp16,8 T
Dalam sejumlah kesempatan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut film sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif (ekraf) yang terbukti paling cepat menyerap tenaga kerja. Sehingga, produksi film nasional perlu terus didorong dan didukung oleh berbagai pihak.
Terkait isu pendanaan, Menparekraf mengapresiasi platform securities crowdfunding Bizhare yang baru saja meresmikan kerja sama dengan Adhya Group.
Melalui kemitraan tersebut, Bizhare akan menjadi platform untuk pendanaan proyek film terbaru dan program hiburan garapan Adhya Pictures yang nilainya mencapai lebih dari Rp100 miliar untuk tahun 2023 mendatang.
Menurut Sandiaga, kolaborasi kedua perusahaan tersebut merupakan inovasi baru untuk berkontribusi langsung penyelesaian isu pendanaan produksi film melalui crowdfunding di sektor perfilman dan hiburan. Hal ini juga mempermudah pelaku industri untuk mendapatkan investor untuk berkarya.
“Kolaborasi dan sinergi dengan industri securities crowdfunding akan mendukung perkembangan industri perfilman dan industri kreatif Indonesia dalam pendanaan untuk memproduksi karya yang semakin berkualitas,” kata Sandiaga, dikutip Sabtu (17/12/2022).
Baca juga: Ogah Disebut Sutradara Spesialis Horor, Rizal Mantovani Garap Film Drama Aksi Bertajuk Adagium
Selain itu, sambung dia, kolaborasi tersebut juga membuka kesempatan bagi berbagai pelaku industri di Indonesia untuk memiliki peluang berkarya yang sama.
“Semoga kolaborasi yang terjalin dapat berdampak baik dan berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia, khususnya ekonomi kreatif Indonesia,” tandasnya.
CEO Bizhare Heinrich Vincent dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (15/12), mengatakan, melalui kerja sama Bizhare dan Adhya Group ini diharapkan masyarakat dapat berkontribusi langsung dalam perkembangan industri perfilman Indonesia.
Lihat Juga: Sempat Alot, RI-China Sepakati Pembengkakan Biaya Kereta Cepat yang Ditaksir Capai Rp16,8 T
Reprinted from sindonews_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: www.followme.com
Donate if you like
Load Fail()