Note

Semakin Berkurang, Cadangan Beras Pemerintah di Bulog Sisa 295.337 Ton

· Views 27

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan stok beras yang ada di gudang Bulog per 6 Desember 2022 yakni sebanyak 494.202 ton. Jumlah ini semakin menurun dari stok di 22 November 2022 yang sebanyak 594.856 ton.

Penurunan stok beras Bulog itu seiring semakin berkurangnya stok dari cadangan beras pemerintah (CBP). Kini stok CBP tercatat sebanyak 295.337 ton, berkurang dari sebelumnya sebanyak 426.573 ton.

"Sebenarnya stok CBP itu sekarang tinggal 295.000-an ton. Ini di luar komersial," ungkap Kepala Bapanas Arief Prestyo Adi dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (7/12/2022).

Baca juga: Sempat Menolak, Mendag Zulhas Akhirnya Setujui Impor Beras 500.000 Ton

Sementara untuk stok beras komersil Bulog sudah mengalami peningkatan. Saat ini tercatat stok beras komersil sebanyak 198.865 ton dari data sebelumnya sebanyak 168.283 ton.

Menurut Arief, rencananya beras komersil Bulog ini akan dialihkan menjadi stok CBP. Sebab, pemerintah sendiri menargetkan stok beras CBP mencapai 1,2 juta ton.

"Kami kemarin juga bersurat semacam mendorong 198.000 ton itu bisa dikonversi jadi CBP untuk melakukan intervensi (di pasar)," jelasnya.

Sebelumnya, Arief mengatakan, stok beras saat ini berada dalam posisi yang perlu ditambah sebagai instrumen stabilisasi gejolak harga dan untuk mengantisipasi kondisi darurat. Oleh karena itu, salah satu upaya pemenuhan stok akan dilakukan dengan mengimpor beras.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Jokowi Minta Jajarannya Antisipasi Persoalan Beras


Sebab bila Bulog bersaing mendapatkan beras dalam negeri, maka akan mengerek harga di pasar. Sementara, saat ini adalah waktunya Bulog melakukan intervensi harga dengan melakukan operasi pasar sampai dengan panen raya.

Menurutnya, beras impor itu nantinya hanya dipergunakan pada kondisi tertentu seperti penanggulangan bencana, intervensi harga jika diperlukan, dan beberapa kegiatan pemerintah lainnya.

"Penggunaannya akan diawasi secara ketat, untuk memastikan tidak masuk ke pasar," ucap Arief melalui pernyataan tertulis, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: Bapanas Sebut Beras Impor untuk Cadangan, Tidak Dikeluarkan secara Bebas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.