Harga minyak mentah dunia bergerak melemah pada perdagangan Asia hari Kamis (31/Maret). Minyak Brent saat ini berada pada kisaran $108.52 per barrel atau melemah 3.48 persen secara harian. Kondisi serupa juga terlihat pada pergerakan minyak WTI (West Texas Intermediate) yang kini diperdagangkan pada kisaran $102.81 per barrel atau melemah 4.33 persen dari harga open harian.
Penurunan harga minyak mentah pagi ini tidak terlepas dari tarik menarik berbagai sentimen sehubungan dengan konflik Rusia-Ukraina. Awalnya Rusia telah melunak dengan memperbolehkan Ukraina bergabung dengan Uni Eropa. Meskipun demikian, Moscow tetap melarang Kyiv menjadi anggota NATO karena dapat menjadi ancaman negeri Beruang Merah itu.
Namun, melunaknya sikap Rusia itu berlangsung tidak lama menyusul kabar terbaru dari otoritas resmi Ukraina mengatakan bahwa militer Rusia hingga tadi malam masih melancarkan serangan rudal ke beberapa kota di Ukraina. Di sisi lain, Rusia juga mengancam akan menghentikan pasokan minyak dan gas menuju Eropa apabila pembayaran tidak menggunakan mata uang Rubel. Menanggapi hal ini, negara barat langsung menyiapkan sanksi yang lebih luas termasuk memblokir rantai pasokan militer Rusia.
Penurunan harga komoditas emas hitam juga dipicu oleh kabar bahwa Amerika Serikat akan menambahkan etanol sebagai campuran dari bahan bakar (gasoline). Langkah ini diambil mengingat semakin ketatnya pasokan minyak di pasaran saat ini, tercermin dari data EIA yang menyebutkan bahwa persediaan minyak mentah AS merosot 3.45 juta barrel, mengindikasikan kebutuhan terhadap minyak saat ini lebih besar ketimbang dari kenaikan output yang akan memicu terjadinya pengetatan pasokan.
“Laporan persediaan minyak mentah AS menunjukkan penarikan cadangan minyak ke pasar yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas penyulingan. Lebih jauh, output minyak AS juga meningkat sehingga data penurunan persediaan minyak tidak banyak membantu menyokong harga minyak," kata Matt Smith, analis komoditas minyak Kpler dalam sebuah catatan.
Perhatian investor minyak pekan ini sedang tertuju pada pertemuan OPEC+ pada hari Kamis ini untuk membahas kebijakan produksi. Pasar melihat Organisasi Negara Produsen Minyak itu akan tetap mempertahankan kebijakan produksi tahun lalu yakni dengan meningkatkan output secara bertahap setiap bulan sebesar 432 ribu barrel (bph).
Reprinted from SeputarForex,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: www.followme.com
Load Fail()