Dolar AS Melesat, Investor Hitung Dampak Invasi Rusia ke Ukraina

avatar
· Views 32

Dolar AS Melesat, Investor Hitung Dampak Invasi Rusia ke Ukraina

Kurs dolar AS melesat lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (28/02/2022). Dolar menguat karena ketegangan atas situasi Ukraina yang masih terus berlanjut.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama dunia naik sebesar 0,09% menjadi 96,7010.

Pada akhir perdagangan di New York, kurs euro turun menjadi USD1,1226 dari USD1,1266 di sesi sebelumnya, dan nilai tukar pound Inggris naik menjadi USD1,3419 dari USD1,3410.

Sementara dolar Australia naik menjadi USD0,7264 dari USD0,7232.

Dolar AS dibeli sebesar 114,88 yen Jepang, lebih rendah dari 115,59 yen Jepang pada sesi sebelumnya, sedangkan terhadap franc Swiss turun menjadi 0,9167 dari sebelumnya 0,9263 franc Swiss, dan selanjatnya turun menjadi 1,2690 dolar Kanada.

“Pelaku pasar mulai memperhitungkan dampak sanksi yang diberikan Barat terhadap Rusia,” kata sejumlah analis, dikutip dari Antara, Selasa (1/3/2022).

Amerika Serikat bersama dengan Eropa dan sekutu lainnya, pada Sabtu (26/2) mengeluarkan pernyataan bersama yang akan menghapus beberapa bank Rusia dari SWIFT (Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication) atau sistem pembayaran yang digunakan untuk sebagian besar transaksi keuangan internasional, sebagai tanggapan atas operasi militer Moskow di Ukraina.

Pasangan USD/JPY naik tipis 0,14% di 115,16. Rupiah bergerak naik 0,12% ke 14.347,5 per dolar AS hingga pukul 10.45 WIB.

Pasangan AUD/USD turun tipis 0,18% ke 0,7249, dengan dolar Australia yang sensitif terhadap risiko diperdagangkan berada di dekat level tertinggi hampir satu minggu. Reserve Bank of Australia akan memberikan keputusan kebijakannya kemudian. Pasangan NZD/USD turun tipis 0,12% menjadi 0,6751.

Pasangan USD/CNY naik tipis 0,03% menjadi 6,3115. Data China yang dirilis sebelumnya menunjukkan indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) Februari tercatat sebesar 50,2, sedangkan PMI non manufaktur sebesar 51,6 dan PMI manufaktur Caixin tercatat 50,4.

Pasangan GBP/USD sedikit turun 0,09% ke 1,3407 pukul 10.42 WIB.

Pasar mata uang agak tenang setelah pejabat Rusia dan Ukraina mengadakan putaran pertama perundingan gencatan senjata. Rubel juga mendapatkan kembali beberapa kerugian dramatisnya di awal minggu, ketika jatuh sebanyak 30%. Namun, tekanan pada Rusia tetap ada dari sanksi Barat dan sekutu juga mengeluarkan beberapa bank Rusia dari jaringan SWIFT global.

Central Bank of the Russian Federation (Bank of Russia) menerapkan kenaikan suku bunga darurat sebesar 20% dan langkah-langkah lainnya. Rubel terakhir diperdagangkan di 102.

Volatilitas mata uang berada pada level tertinggi 14 bulan pada hari Senin, menurut indeks Deutsche Bank (DE:DBKGn).

“Berita dari Ukraina tetap suram, karena perundingan Rusia-Ukraina tidak menghasilkan resolusi. Pertempuran berkecamuk saat Barat berupaya meningkatkan upaya untuk mengisolasi Rusia,” Ahli Strategi Valuta Asing Senior National Australia Bank Ltd. Rodrigo Catril mengatakan dalam catatan.

Sumber

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: www.followme.com

Donate if you like
avatar
Reply 0

Load Fail()

  • tradingContest