Trading Forex atau Crypto? Ini Perbedaan yang Jarang Dibahas

avatar
· Views 57
Trading Forex atau Crypto? Ini Perbedaan yang Jarang Dibahas
Perbedaan forex dan crypto sering dianggap sepele, padahal justru di situlah banyak trader salah langkah. Meski sama-sama trading, forex dan crypto punya karakter market, volatilitas, jam perdagangan, dan tingkat risiko yang sangat berbeda. Tanpa memahami perbedaan ini, strategi yang efektif di satu market bisa jadi bumerang di market lain. Karena itu, memahami perbedaan forex dan crypto jadi kunci agar kamu bisa memilih market yang paling sesuai dengan gaya trading dan profil risiko berdasarkan data dan performa trader global di Followme.com.

Forex dan Crypto Sama-Sama Trading, Tapi Karakternya Beda

Meski sama-sama berada di dunia trading, forex dan crypto memiliki karakter market yang sangat berbeda. Perbedaan ini sering diabaikan, padahal justru menjadi faktor utama kenapa banyak trader gagal saat pindah market tanpa penyesuaian strategi.
 
Forex cenderung bergerak lebih stabil dan terstruktur karena dipengaruhi oleh faktor ekonomi makro seperti suku bunga, inflasi, kebijakan bank sentral, serta data ekonomi negara. Pergerakannya relatif lebih “tenang”, sehingga analisa teknikal dan manajemen risiko bisa diterapkan dengan lebih konsisten.
 
Crypto memiliki karakter market yang jauh lebih agresif. Volatilitas tinggi, pergerakan harga cepat, dan sangat dipengaruhi oleh sentimen, berita, hingga psikologi massa. Dalam waktu singkat, harga bisa naik atau turun drastis tanpa konfirmasi teknikal yang kuat.
 

Perbandingan Perbedaan Forex dan Crypto Secara General

ara market bergerak menjadi faktor penting yang sering diabaikan trader pemula. Padahal, memahami perbedaan pergerakan forex dan crypto membantu trader menyesuaikan strategi, timing entry, hingga manajemen risiko. Meski sama-sama trading, dinamika pergerakan harga di dua market ini sangat berbeda.

Aspek Pergerakan Market Forex Crypto
Struktur Market Terstruktur dan didominasi institusi besar (bank sentral, bank, hedge fund) Kurang terstruktur, didominasi sentimen dan perilaku whale
Ritme Pergerakan Bertahap dan relatif rapi Cepat, impulsif, dan sering ekstrem
Sesi Perdagangan Mengikuti sesi Asia, London, dan New York 24/7 tanpa sesi
Volatilitas Lebih stabil, terutama pair mayor Sangat tinggi dan tidak terduga
Respon terhadap News Reaksi terukur, sering ada fase konsolidasi Reaksi cepat dan bisa langsung eksplosif
Konsistensi Teknikal Level teknikal cenderung lebih dihormati Sering terjadi false breakout
Psikologi Market Lebih rasional dan terkontrol Emosional, rawan FOMO dan panic selling
Timing Entry Lebih mudah direncanakan Sulit diprediksi dari sisi waktu
Perbedaan cara market bergerak menegaskan bahwa forex dan crypto bukan sekadar beda instrumen, tapi beda karakter. Forex cocok untuk trader yang menyukai struktur, perencanaan, dan konsistensi, sementara crypto lebih sesuai bagi trader yang siap menghadapi volatilitas tinggi dan perubahan cepat. Dengan memahami perbedaan ini sejak awal, trader dapat memilih market yang paling sesuai dengan gaya trading dan profil risiko, sehingga keputusan yang diambil lebih rasional dan berkelanjutan.
 

Volatilitas, Kenapa Crypto Lebih “Brutal” Dibanding Forex

Volatilitas adalah alasan utama kenapa banyak trader kaget saat pindah dari forex ke crypto. Meski sama-sama fluktuatif, pergerakan harga di crypto jauh lebih cepat dan ekstrem dibanding forex, sehingga kesalahan kecil bisa langsung berdampak besar ke akun.
  • Forex (EUR/USD) Pergerakan harian umumnya berada di kisaran 50–100 pips. Kenaikan 80 pips dalam satu hari masih tergolong normal, sehingga trader punya waktu untuk entry, mengatur stop loss, dan mengelola risiko dengan lebih tenang.
  • Crypto (Bitcoin) Harga bisa bergerak 5–10% hanya dalam beberapa jam. Penurunan 8% dalam waktu singkat sering memicu panic selling dan stop loss beruntun, terutama bagi trader yang tidak siap dengan volatilitas tinggi.
Inilah alasan kenapa crypto disebut lebih “brutal” dibanding forex. Volatilitas yang tinggi memang membuka peluang profit besar, tetapi juga menuntut kontrol risiko dan emosi yang jauh lebih kuat. Tanpa pemahaman ini, trader mudah terjebak FOMO dan keputusan impulsif.
 

Likuiditas Forex dan Crypto, Mana yang Lebih Stabil?

Bayangkan kamu mau keluar dari posisi besar, tapi harga tiba-tiba lompat jauh dari rencana. Itu bukan soal salah analisa itu soal likuiditas.

Di forex, likuiditas datang dari bank sentral, institusi global, dan korporasi besar yang bertransaksi setiap hari. Pair mayor seperti EUR/USD punya arus transaksi yang padat, sehingga order mudah terserap market. Hasilnya: spread relatif kecil, slippage minim, dan pergerakan harga terasa lebih “halus”.
 
Di crypto, ceritanya bisa sangat berbeda. Bitcoin dan Ethereum memang cukup likuid, tapi begitu masuk ke altcoin, likuiditas bisa menipis drastis. Saat volume menurun, satu order besar saja bisa langsung menggeser harga dan memicu lonjakan atau penurunan tajam.
 
Forex unggul dalam stabilitas likuiditas, sementara crypto unggul dalam potensi gerak cepat. Trader yang paham perbedaan ini akan lebih siap menentukan ukuran lot, memilih aset, dan menghindari kejutan saat eksekusi.
 

Forex atau Crypto, Mana yang Lebih Ramah untuk Pemula

Untuk pemula, forex lebih ramah dibanding crypto karena pergerakan harga cenderung stabil, likuiditas tinggi, dan struktur market lebih mudah dipahami, sehingga proses belajar analisa dan manajemen risiko bisa dilakukan bertahap.
Sebaliknya, crypto memiliki volatilitas tinggi yang sering memicu FOMO dan keputusan impulsif. Karena itu, pemula disarankan memulai dari forex untuk membangun dasar yang kuat, lalu mempertimbangkan crypto setelah lebih berpengalaman dengan belajar dari data performa trader global di Followme.com.
 

FAQ Seputar Perbedaan Forex dan Crypto

1. Apa perbedaan utama forex dan crypto yang paling berpengaruh ke hasil trading?
Perbedaan paling berpengaruh adalah karakter market. Forex cenderung lebih stabil, likuid, dan terstruktur karena digerakkan institusi besar, sehingga analisa teknikal dan manajemen risiko lebih konsisten. Sementara crypto memiliki volatilitas tinggi, sensitif terhadap sentimen, dan pergerakan harga bisa sangat cepat, membuat risiko dan tekanan psikologis jauh lebih besar.

2. Kenapa crypto sering disebut lebih “brutal” dibanding forex?
Karena volatilitas crypto jauh lebih tinggi. Aset crypto bisa bergerak 5–10% dalam hitungan jam, sementara forex pair mayor umumnya bergerak puluhan pips per hari. Pergerakan cepat ini sering memicu FOMO, panic selling, slippage, dan stop loss beruntun jika trader tidak siap secara mental dan sistem.

3. Apakah pemula sebaiknya memilih forex atau crypto terlebih dahulu?
Pemula lebih disarankan memulai dari forex karena pergerakannya lebih stabil, likuiditas tinggi, dan risiko lebih terkontrol. Setelah memahami dasar analisa, manajemen risiko, dan psikologi trading, barulah pemula bisa mempertimbangkan crypto dengan pendekatan yang lebih matang, sambil belajar dari data dan performa trader global di Followme.com.

Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.

Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.
Reply 0

Leave Your Message Now

  • tradingContest