Note

Terseret Data Inflasi, Wall Street Berakhir di Zona Merah

· Views 43
Terseret Data Inflasi, Wall Street Berakhir di Zona Merah
Ilustrasi bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) atau Wall Street.(SHUTTERSTOCK/STUART MONK)

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Kamis (14/3/2024). Penurunan indeks terjadi menyusul data inflasi AS yang memanas.

Dow Jones Industrial Average turun pada akhir perdagangan, dan menghentikan kenaikan beruntun 3 hari setelah rilis data inflasi AS. Rilis data inflasi AS yang diluar perkiraan mendorong imbal hasil Treasury AS menjadi lebih tinggi, yang juga menekan harga saham Nvidia

Indeks yang berisi 30 saham itu turun 137,66 poin, atau 0,35 persen dan ditutup pada level 38.905,66. Nasdaq Komposit melemah 0,3 persen menjadi 16.128,53, dan S&P 500 terkoreksi 0,29 persen dan ditutup pada level 5.150,48.

Indeks harga produsen bulan Februari, yang merupakan ukuran inflasi grosir, naik 0,6 persen dari bulan lalu. Sementara inflasi yang tidak termasuk harga pangan dan energi, PPI inti naik 0,3 persen di bulan Februari.

Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan 0,3 persen untuk IHP utama dan kenaikan 0,2 persen untuk inflasi inti. Saham-saham pada awalnya tangguh setelah laporan tersebut, namun melemah tak lama setelah pembukaan.

“Pertanyaannya sekarang adalah, akankah para investor memikirkan kembali seberapa cepat The Fed akan menurunkan suku bunganya, dan apakah hal itu akan memperlambat reli pasar saham dengan cara yang berarti?” kata direktur pelaksana perdagangan dan investasi di E-Trade dari Morgan Stanley Chris Larkin, dikutip dari CNBC.

Laporan inflasi yang panas membuat imbal hasil obligasi lebih tinggi, dengan benchmark Treasury AS tenor 10 tahun bertambah sekitar 10 basis poin menjadi 4,29 persen. Saham Nvidia melemah untuk sesi terakhir dan turun lebih dari 3 persen.

“Saya pikir pertanyaannya adalah, apakah imbal hasil (yield) akan terus meningkat, dan jika hal tersebut terjadi, apakah pasar akan mengalami penurunan yang lebih besar? Saya pikir jawabannya adalah ya untuk keduanya,” kata ahli strategi FX dan suku bunga global di Macquarie Thierry Wizman.

Laporan PPI adalah data ekonomi besar terakhir yang dirilis sebelum pertemuan kebijakan Federal Reserve mendatang, yang dijadwalkan pada 19-20 Maret.

Investor memborong saham teknologi besar seperti Apple dan Microsoft pada perdagangan Kamis. Platform perdagangan Robinhood juga melonjak 5 persen setelah perusahaan melaporkan peningkatan 16 persen pada aset yang disimpan pada bulan Februari dibandingkan bulan sebelumnya.

Saham startup kendaraan listrik bermasalah, Fisker juga anjlok hampir 52 persen setelah The Wall Street Journal melaporkan bahwa perusahaan telah menyewa penasihat restrukturisasi untuk mempersiapkan potensi pengajuan kebangkrutan.


Dicetak ulang dari kompas.com, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

👍

-THE END-