Note

Inflasi AS Terbang, Kripto Longsor

· Views 83
Inflasi AS Terbang, Kripto Longsor
Foto: REUTERS/Christinne Muschi
 

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto mayoritas berada di zona merah hari ini (13/3/2024) pasca inflasi Amerika Serikat (AS) di atas ekspektasi pasar.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Rabu (13/3/2024) pukul 7:55 WIB, pasar kripto didominasi penurunan. Bitcoin melemah 0,81% ke US$71.520,87 meskipun secara mingguan berada di zona positif 12,31%.

Ethereum berada di zona merah 2,16% dalam 24 jam terakhir kendati dalam sepekan masih naik 11,3%.

XRP ambles 4,64% secara harian meskipun secara mingguan mengalami apresiasi 16,18%.

Begitu pula dengan Dogecoin yang ambruk 6,11% dalam 24 jam terakhir kendati dalam tujuh hari terakhir masih menguat 8,3%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 1,22% ke angka 2.999,16. Open interest terapresiasi 0,14% di angka US$72,97 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 92 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase sangat optimis dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dilansir dari coindesk.com, perusahaan layanan investasi kripto Matrixport mencatat dalam pembaruan pasar hari Selasa bahwa reli bitcoin menunjukkan tanda-tanda memudarnya momentum.

Laporan tersebut menyoroti perbedaan antara harga BTC yang tinggi dan penurunan indeks kekuatan relatif (RSI), indikator momentum yang diikuti secara luas berdasarkan kecepatan dan ukuran perubahan harga suatu aset.

"Kami telah bullish pada bitcoin sejak akhir Januari, namun analisis risk-reward mendukung periode konsolidasi," kata analis Matrixport. "Pasar bullish ini masih memiliki kekuatan, namun perbedaan antara RSI yang menurun dan harga Bitcoin yang masih tinggi dapat menandakan bahwa Bitcoin perlu melakukan konsolidasi sebelum kembali menguat.

Area US$69.000 adalah level harga utama untuk bitcoin, mengingatkan pada puncak pasar bullish pada tahun 2021, di mana harga dapat memperoleh dukungan jangka pendek.

Di lain sisi, inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih cukup panas juga memberikan tekanan bagi risk asset termasuk kripto.

Inflasi AS pada bulan Februari lebih tinggi dari perkiraan pada hari Selasa sebelumnya, dengan Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 3,2%, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi analis. Inflasi yang kaku tahun ini dapat membuat bank sentral AS (Federal Reserve) enggan menurunkan suku bunganya.

Kendati inflasi AS sedikit memberikan pengaruh bagi kripto, namun analis riset utama di Nansen.ai, Aurelie Barthere mengatakan bahwa terlalu banyak momentum bullish dalam kripto.


Dicetak ulang dari cnbcindonesia.com, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.