Note

Bursa Asia Beranjak Naik sebelum Data CPI AS, Saham China Turun

· Views 110


Bursa Asia Beranjak Naik sebelum Data CPI AS, Saham China Turun


Investing.com - Sebagian besar bursa saham Asia sedikit naik pada hari Selasa (14/11, memulihkan sebagian kerugian yang dialami baru ini tatkala investor menunggu data inflasi utama AS, sementara pasar China turun menyusul data aktivitas pinjaman yang lemah.


Pasar Asia mengalami penurunan tajam dari minggu lalu, di mana serangkaian sinyal hawkish Federal Reserve dan laporan keuangan yang lemah telah memukul sentimen terhadap aset-aset yang didorong oleh risiko.


Kekhawatiran akan perlambatan ekonomi di China juga membebani, imbas data yang lemah dari negara tersebut terus menekan sentimen.


Sektor teknologi merupakan yang paling terpukul oleh tren ini, dan mengalami pembelian terbesar pada hari Selasa. Saham Korea Selatan KOSPI berkinerja terbaik di Asia, naik lebih 1% saat pulih dari level terendah dalam satu minggu.


Penguatan saham-saham teknologi dan otomotif membantu Nikkei 225 Jepang naik 0,4%, sementara indeks TOPIX yang lebih luas naik 0,5%.


Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,6%, sedikit pulih setelah mencapai level terendah dalam 11 hari. Indeks ini juga diperdagangkan mendekati level terlemahnya dalam satu tahun.


Data hari Selasa indikasi ada lebih banyak hambatan bagi ekonomi Australia. Survei swasta menunjukkan sentimen konsumen memburuk setelah kenaikan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia. Hasil survei ini juga menunjukkan penurunan belanja ritel di musim liburan mendatang.


Saham China turun saat aktivitas pinjaman melambat, lebih banyak data rilis

Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 dan SSEC China diperdagangkan flat hari Selasa, sementara indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,4%.


Data yang dirilis hari Senin menunjukkan pinjaman baru China turun tajam di bulan Oktober dari bulan sebelumnya, meskipun dengan tingkat yang lebih baik dari perkiraan. Tetapi pertumbuhan kredit tetap stabil, sementara total pembiayaan sosial turun lebih besar dari yang diperkirakan, indikasi perlambatan dalam upaya likuiditas secara keseluruhan oleh pemerintah.


Angka-angka ini muncul setelah beberapa indikator ekonomi yang lemah di bulan Oktober, dan isyarat berlanjutnya pelemahan di negara dengan ekonomi terbesar di Asia ini.


Fokus minggu ini juga tertuju aktivitas industri dan retail sales untuk bulan Oktober, yang keduanya akan terbit pada hari Rabu.


Inflasi CPI AS jadi fokus setelah isyarat hawkish Fed

Pasar Asia yang lebih luas masih berada dalam range yang ketat, sementara banyak hari libur di wilayah ini juga membuat volume perdagangan tetap tipis.


Investor saat ini berfokus pada data utama consumer price index yang akan dirilis hari ini. Angkanya diperkirakan akan menunjukkan beberapa penurunan inflasi hingga bulan Oktober, setelah tercatat angka-angka yang mengalahkan konsensus selama dua bulan terakhir.


Angka ini juga muncul setelah sejumlah pembicara Federal Reserve mengisyaratkan bahwa inflasi yang tinggi dapat mengundang lebih banyak kenaikan suku bunga oleh bank sentral. Gagasan ini merupakan titik fokus utama bagi pasar sebelum rilis data hari Selasa.


Tanda-tanda kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh the Fed menjadi isyarat buruk bagi pasar Asia, mengingat kondisi moneter yang lebih ketat membatasi jumlah modal asing yang mengalir ke wilayah ini.


Saham futures AS bergerak flat di perdagangan Asia.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.