
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Robby, menilai bahwa pendirian bursa kripto di Indonesia dan penundaan yang terjadi di AS menunjukkan keberanian dari pemerintah Indonesia. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) telah berhasil mendirikan bursa kripto PT Bursa Komoditi Nusantara (Commodity Future Exchange/CFX) dengan dukungan PT Kliring Berjangka dan PT Tennet Depository Indonesia. Robby menyambut positif kehadiran bursa kripto ini karena memberikan perlindungan bagi para pedagang fisik aset kripto dan nasabah mereka. Meskipun demikian, fokus utama saat ini adalah mengatasi masalah biaya transaksi karena keterlibatan tiga lembaga dalam transaksi aset kripto di Indonesia dapat berpotensi meningkatkan biaya bagi pelaku pasar. Aspakrindo berharap penetapan biaya tersebut dapat diupayakan seminimal mungkin agar dapat mendongkrak nilai transaksi investor di dalam negeri dan mencegah para investor beralih ke pedagang aset kripto asing yang berdampak pada penerimaan negara melalui pajak.
Seorang pengguna di broker MIFX mengeluhkan bahwa indikator pada chart tidak muncul saat menggunakan akun live, namun indikator tersebut tampil normal saat menggunakan akun demo. Akibatnya, pengguna harus menggunakan platform TradingView sebagai bantuan. Selain itu, saat pengguna login di MT4, mereka tidak dapat membuka posisi trading dan hanya bisa melihat posisi yang ada (read-only). Proses penutupan posisi juga memakan waktu lama dan terdapat banyak animasi, yang sering menyebabkan error dan posisi tidak dapat ditutup dengan baik. Selain itu, masalah lain yang dihadapi pengguna adalah ketidakkonsistenan chart yang kadang-kadang muncul dan kadang-kadang tidak Karena masalah ini, saat hendak menutup posisi, pengguna tidak dapat membuka menu order sehingga transaksi yang seharusnya menguntungkan berubah menjadi rugi akibat error pada order. Hal ini terjadi meskipun koneksi internet pengguna terlihat lancar saat menggunakan aplikasi lain.
2. Marketing Cyber Futures Dikritik Pengguna
Seorang pengguna di broker Cyber Futures menyatakan bahwa perusahaan ini tidak beres karena manager dan marketingnya pada tidak bisa analaisa namun sok tau mengenai pergerakan harga komoditi dan forex dan pengguna diajak investasi padahal itu adalah trading, ujung-ujungnya pasti disuruh deposit. Manager dan marketing hanya incar lot dari nasabah untuk ambil komisi namun giliran nasabah rugi alasannya "namanya juga bisnis ada rugi dan untungnya pak kemarin bapak sudah saya bikin untung juga kan", menurut pengguna kalau tidak bisa analisa jangan sok untuk trading.
3. Adanya Ketidaksesuaian saat Eksekusi di Platform FBS
Seorang pengguna di broker FBS mengungkapkan bahwa ia telah menggunakan broker tersebut untuk waktu yang cukup lama, namun belakangan mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan. Ketika ia mengatur stop loss dan taking profit dalam trading, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai contoh, ketika ia membuka posisi sell pada pasangan mata uang USDJPY dengan harga 139.564 dan menutupnya di 138.764, seharusnya selisihnya adalah 800, tetapi ia hanya menerima 577 saja. Selain itu, ia juga mengalami masalah saat mengalami kerugian, karena terkadang stop loss yang telah diatur sebelumnya berubah dari 200 menjadi 250 atau bahkan 300 tanpa sepengetahuannya.
Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.


Leave Your Message Now