Note

ICDX: Ekonomi Indonesia Menguat di Tengah Krisis Energi

· Views 219
ICDX: Ekonomi Indonesia Menguat di Tengah Krisis Energi

Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) menyebutkan bahwa perekonomian Indonesia masih menguat di tengah terjadinya krisis dan kenaikan harga energi global.


“Secara garis besar dapat dikatakan bahwa Indonesia harus berbangga lantaran di tengah krisis energi, ekonominya justru terpantau menguat,” ujar Research & Development ICDX Girta Yoga dalam diskusi daring “Commodity Outlook Q4 2022” yang dipantau di Jakarta pada hari selasa (25/10) dilansir dari Antara News.


Yoga juga menyampaikan, berdasarkan data Bank Dunia, indeks harga energi global pada kuartal III-2022 mengalami penguatan sebesar 2,61 persen dibandingkan kuartal II-2022. Bank Dunia mencatat indeks harga energi global pada Juli 2022 berada di level 168,58. Sedangkan secara tahunan, harga energi mengalami peningkatan sebesar 64,72 persen hingga September 2022, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.


Peningkatan harga tersebut, terjadi pada komoditas minyak mentah sebesar 84,6 persen, gas alam sebesar 10,8 persen dan batubara sebesar 4,7 persen.


Kenaikan harga energi global itu memberikan dampak kepada inflasi tahunan Indonesia yang pada September 2022 tercatat 5,95 persen atau naik dari inflasi pada Agustus 2022 yang mencapai 4,69 persen.


“Meskipun inflasinya menguat drastis, Indonesia juga diimbangi dengan Produk Dosmetik Bruto (PDB) yang positif, sehingga isu jadi terminimalisir,” ujarnya.

 

Sementara itu, Direktur Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk Indonesia Jiro Tominaga melihat secara keseluruhan Indonesia memiliki momentum yang kuat sepanjang sisa tahun 2022.


ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 dari 5 persen pada April 2022 menjadi 5,4 persen pada September 2022. Sebaliknya di tahun 2023, proyeksi diturunkan dari 5,2 persen menjadi 5 persen. Perkiraan inflasi dalam negeri juga dinaikkan dari 3,6 persen menjadi 4,6 persen di 2022, sedangkan pada 2023 proyeksi inflasi dinaikkan dari 3 persen menjadi 5,1 persen.


Untuk transaksi berjalan, ADB memperkirakan terjadinya surplus dari nol persen terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 0,5 persen PDB pada 2022, hingga kemudian dari defisit 0,5 persen PDB menjadi surplus di kisaran nol persen PDB pada 2023.


Sebelumnya, Bank Indonesia juga menyatakan bahwa perekonomian domestik pada triwulan III-2022 terus membaik ditopang oleh peningkatan konsumsi swasta dan investasi nonbangunan, tetap kuatnya ekspor, serta daya beli masyarakat yang masih terjaga di tengah kenaikan inflasi.


Berbagai indikator pada September 2022 dan hasil survei Bank Indonesia terakhir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur mengindikasikan terus berlangsungnya proses pemulihan ekonomi domestik. 


Dari sisi eksternal, kinerja ekspor diperkirakan tetap akan menguat, khususnya batu bara, CPO, serta besi dan baja seiring dengan permintaan beberapa mitra dagang utama yang masih kuat dan kebijakan pemerintah untuk mendorong ekspor CPO dan turunannya. 


Ikuti akun Regulator Indonesia FOLLOWME untuk dapat lebih banyak konten dan update berita pilihan lainnya. Jika Anda punya informasi lain mengenai konten ini, silahkan berkomentar di bawah ini.


Ayo kunjungi topik #TradingResmi# agar mendapatkan tips-tips dalam memilih pialang lokal yang tepat dan berlisensi resmi.


Sumber: Antara News


Official Website: www.followme.com

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

👍
😎

-THE END-