Nasabah Cyber Futures Merasa Ditipu oleh Salesnya Hingga Ratusan Juta

Di Indonesia tren perdagangan berjangka sudah mulai dilirik sebagai pilihan instrumen investasi, terutama kalangan anak muda. Sebab, ini dinilai memiliki potensi bisnis yang cukup menjanjikan dan dapat dimulai dengan modal yang cenderung kecil. Bahkan, tidak sedikit dari generasi milenial yang menginginkan untuk menjadi full time trader, sebutan seseorag yang menjadikan trading sebagai mata pencarian utamanya.

Salah satu kelebihan dengan investasi digital perdagangan berjangka yakni, dari segi fleksibilitas yang dapat dilakukan dimana pun dan kapanpun hanya bermodalkan internet. Karena fleksibilitasnya banyak dari masyarakat yang menjadikan bisnis ini sebagai pekerjaan sampingannya. Namun, sebelum memulai harus memahami terlebih dahulu mekanismenya karena perlu dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang khusus.

Baiknya untuk bertransaksi di perdagangan berjangka dilakukan mandiri dan jangan terlalu percaya pada orang lain untuk meminimalisir resiko kesalahan informasi. Seperti halnya, yang di alami oleh salah satu nasabah Cyber Futures.

Nasabah Cyber Futures alami kerugian hingga Rp 300 juta, dikarenakan ia merasa tertipu oleh sales Cyber Futures karena kesalahan informasi dan tindakan dalam pengambilan transaksi. Salah satu Nasabah dengan akun X-Seven Entertainment menceritakan pengalaman yang ia alami pada ulasan Google review pada Bulan Maret 2022 silam.

Cyber Futures (CFF) adalah perusahaan pialang berjangka yang telah berdiri sejak tahun 2004. CFF menyediakan layanan perdagangan berjangka yang meliputi Hang Seng Index, Foreign Exchange (Forex), Emas Loco London dan Komoditi Multilateral. CFF sendiri telah teregulasi resmi di bawah naungan BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) serta anggota resmi dari ASPEBTINDO (Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia) dan KBI (Kliring Berjangka Indonesia).

Pada ulasan Google review tersebut X-Seven Entertainment berkomentar bahwa “Saya habis Rp 300 Juta, salesnya bilang aman-aman saja. Namun, pada saat itu sudah minus 10.000, saya mau close tapi tidak diperbolehkan dan dibilang untuk tenang saja. Nyatanya, tidak lama uang saya habis dan tidak ada pertanggung jawaban sedikitpun dari manajemen CFF.” Ujar X-Seven.

“Setelah itu, saya malah disuruh untuk melakukan top up kembali, parah banget. Entah itu kesalahan sales atau pengajaran dari manajemen, yang pasti membuat klien rugi. Saya juga ada bukti WA dari sales dan pialang yang memainkan uang saya serta ada bukti buy atau sell nya sesuka hati demi mendapatkan komisi besar.” Tulis komentar X-Seven pada kolom ulasan Google review tersebut. 

Dikutip dari situs resmi ICDX “5 Tips Cara Aman Investasi di Bursa Berjangka”, Sebagai investor atau nasabah, kita harus mengetahui mekanisme transaksi dan mengenali risiko yang akan dihadapi ketika memulai suatu investasi baru. Selain itu, investor juga harus mengetahui kondisi finansial pribadinya sebelum melakukan investasi, termasuk pada perdagangan berjangka komoditi. Selain itu, sebaiknya investor melakukan trading sendiri atau tidak diwakilkan, dan tidak memberi user ID atau password kepada orang lain (ICDX,1/9/2021).

Demi menghindari hal-hal kejadian yang serupa, sebaiknya Anda periksa terlebih dahulu mencari tahu mengenai perusahaanya, karyawannya, hingga produknya, serta jangan mudah untuk percaya pada iming-iming dengan keuntungan profit yang besar serta sebaiknya investor melakukan trading mandiri dan yang penting untuk tidak memberi user ID atau password yang sifatnya personal kepada orang lain maupun sales pialang berjangka tersebut.

Ikut akun KabarMe FOLLOWME untuk dapat lebih banyak konten dan update berita pilihan lainnya atau Anda bisa kunjungi topik Trading Resmi untuk mendapatkan tips-tips dalam memilih pialang lokal yang tepat. Jika Anda punya informasi lain mengenai konten ini, silakan berkomentar di bawah ini.