ICDX: Memantik Kilau Emas Digital Ditengah Panasnya Perang Rusia-Ukraina

Harga emas belakangan ini menunjukkan kilaunya yang kian cemerlang. Kenaikan itu membuat emas digital pun makin digandrungi masyarakat, khususnya kaum muda.

Vice President of Membership Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Yohanes F. Silaen mengatakan, pedagang emas digital yang sudah terdaftar di Bursa Komoditi ICDX sudah ada tiga dan masih ada beberapa yang sedang melengkapi dokumen dan persyaratan. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan atas emas digital diprediksi akan makin banyak kedepannya, sehingga banyak calon pedagang yang tertarik berkecimpung di bisnis ini.

“Berdasarkan informasi yang kami terima, di awal Maret terjadi lonjakan pembelian emas mungkin terlihat karena pasar yang mengantisipasi harga emas akan lanjut menguat sehingga pelaku pasar melakukan pembelian emas di tengah terjadinya konflik Rusia dan Ukraina memanas,” ujarnya kepada Investor Daily, Senin (28/03/2022).

Untuk saat ini memang pasar dikatakan Yohanes terlihat terfokus pada Rusia-Ukraina, namun ada hal lain yang perlu diperhatikan, yakni kondisi moneter AS terutama terkait keputusan The Fed ke depannya atas perubahan tingkat suku bunga. Perubahan tingkat suku bunga ini dapat menjadi isu paling penting untuk perdagangan harga emas, karena semakin tinggi tingkat suku bunga maka dampaknya pada permintaan emas sebagai aset safe haven akan terpengaruh.

“Tingginya suku bunga akan berdampak pada kenaikan tingkat imbal hasil obligasi hingga ke aset bebas risiko lainnya, seperti deposito, sementara aset emas yang walaupun mengalami kenaikan harga, faktanya tidak memiliki imbal hasil, sehingga pada saat suku bunga meningkat pelaku pasar dapat mengalihkan perhatiannya ke aset yang memiliki tingkat imbal hasil yang lebih baik dibandingkan emas,” jelas ia.

Terlepas dari itu, terkait emas digital menurut Yohanes, pada dasarnya emas digital adalah pengembangan lebih jauh dari emas fisik, sehingga dengan keberadaan emas digital maka pelaksanaan pembelianatau penjualan hingga investasi menjadi lebih mudah dan tidak perlu memusingkan terkait penyimpanan emas dan kesulitan dalam menjual emas untuk mendapatkan dana kas.

Sehingga untuk berinvestasi emas, baik fisik maupun digital pada dasarnya sama saja. “Dengan adanya pasar fisik emas digital ini, masyarakat dapat memilih dan menggunakan platform perdagangan emas digital untuk pengalaman investasi emas yang lebih aman dan mudah,” katanya.

Adapun, untuk memperhatikan acuan untuk trading emas digital di ICDX, sambungnya bisa memakai Antam, UBS, hingga harga emas global. Sebab, pada dasarnya dimanapun harga emas akan dihargai sama, hanya yang sedikit membedakan adalah mereknya saja.

“Jadi, untuk acuan bisa menggunakan emas apa saja dalam bentuk logam mulia atau yang berkadar minimal 99,9%,” ucap Yohanes.

Sementara dari segi keamanan ia memastikan emas digital yang diperdagangkan di ICDX dipastikan aman. Sesuai Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) mengenai Pasar Fisik Emas Digital, sebelum bisa melakukan perdagangan, pedagang emas digital harus memiliki emas sedikitnya 10 kilogram untuk memulai perdagangan.

Saat ini, pedagang emas digital yang sudah terdaftar di ICDX telah memenuhi persyaratan tersebut. Bahkan, Dengan telah dimulainya juga transaksi off-exchange untuk Pasar Fisik Emas Digital ICDX, terdapat batasan minimum ketersediaan emas sebesar 25% atau sekitar 2,5 kilogram, di mana pedagang sudah top-up jumlah emasnya.

Dicetak ulang dari Investor, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.