Note

Kena Getahnya, Asosiasi MLM Minta Robot Trading Diatur

· Views 121

Kena Getahnya, Asosiasi MLM Minta Robot Trading Diatur

Maraknya kasus yang menyangkut robot trading memberikan dampak pada asosiasi MLM yang tergabung dalam Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Maka itu, APLI ingin agar ada kriteria terkait robot trading yang baik.
"Jadi kita ini bingung, kita jualan, kita dipanggil. Kita mengerti posisi kami dipanggil oleh temen-temen Bappebti dan PKTN karena kasus-kasus itu. Cuma kan alangkah baiknya kalau memang kalau temen-temen Bappebti mengeluarkan kriteria robot yang baik seperti apa," kata Sekretaris Jenderal APLI Ina H Rachman dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi VI, Selasa (22/3/2022).

Dia menjelaskan, sebagai pelaku bisnis penjualan langsung produknya harus terdaftar dalam lampiran izin.

"Semua perusahaan MLM, MLM yang bener harus memiliki SIUPL, dan barang yang kami jual harus terdapat tercantum dalam lampiran izin kami," ujarnya.

Robot trading pun juga mendapat izin dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Bina Usaha dan Pelaku Distribusi. Izin robot trading ini dianggap sama dengan produk-produk lainnya.

"Ketika kami melakukan komplain ke teman-teman di Bina Usaha mereka bilang, ini produk sama seperti produk suplement, produk kopi, scincare, artinya katakanlah produk suplement pun akan bahaya kalau salah menggunakannya," katanya.

"Mereka berpikir kami mengeluarkan izin robot sama halnya kami mengeluarkan izin pisau, pisau ini bisa dipakai untuk memotong, bisa juga dipakai buat membunuh, ini analoginya mereka seperti itu," ujarnya.

Sementara, ketika izin robot trading ini selesai malah digunakan untuk penggalangan dana hingga skema ponzi. Pelaku MLM pun kena imbasnya.

"Kemudian setelah izin robot dikeluarkan, kami jualan. Ketika kami jualan robotnya selesai, produk ini, si robot ini dipergunakan untuk skema piramida, skema ponzi, buat penggalangan dana masyarakat. Ketika kami dituduh melakukan itu dipanggilah oleh teman-teman Perdagangan yang lain dalam hal ini PKTN dan Bappebti," ujarnya.

Dicetak ulang dari Detik, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

Tunggu ada korban baru ditindak ya
Ke mana ja sih bappebti?

-THE END-