Gali Potensi dan Edukasi Pasar Berjangka, Mentari Mulia Selenggarakan Seminar Internasional

avatar
· Views 96

Gali Potensi dan Edukasi Pasar Berjangka, Mentari Mulia Selenggarakan Seminar Internasional

PT Mentari Mulia Berjangka salah satu perusahaan pialang Perdagangan  Berjangka Komoditi (PBK) terkemuka, menggelar seminar internasional bertajuk “Indonesia Derivative Reach International Market” Summit 2019 di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis.

Forum internasional ini menghadirkan pembicara global di bidang bursa berjangka, antara lain Lawrence Kook, Director of Cambodia Derivative Exchange; Du Liqun, Deputy Director of China Credit Research Center, dan Sou Socheat, President Director of Securities and Exchange Commission of  Cambodia.

Panel diskusi tersebut membahas potensi pasar berjangka atau derivatif dengan beragam produknya pada 2020. Tidak hanya di Indonesia, forum ini juga menggali lebih jauh potensi PBK di sejumlah negara Asia Tenggara.

Direktur Utama PT Mentari Mulia Berjangka Ofik Taufiqurohman mengatakan bahwa forum internasional itu digelar dengan tujuan untuk melihat lebih jauh potensi PBK dan sebagai upaya mengedukasi masyarakat.

Ofik Taufiurohman menegaskan bahwa Mentari Mulia Berjangka bersinergi dan berkomitmen untuk terus melanjutkan edukasi tentang derivatif dan perdagangan berjangka demi mengembangkan potensi pasar derivatif di Indonesia hingga internasional.

“Kami  berkomitmen membangun dan memperkuat SDM yang handal serta membuat inovasi baru dalam pelayanannya  kepada nasabah, agar dapat lebih kompetitif di dunia perdagangan berjangka komoditi. juga terus memberikan  sosialisasi dan edukasi perihal perdagangan berjangka komoditi kepada masyarakat umum,“ ujar Ofik Taufiqurohman dalam pernyataan resminya, Kamis.

Menurut Ofik, sebagai salah satu bentuk investasi di antara beragam pilihan, bursa berjangka kian menarik perhatian para pengelola dana. Jumlah investor PBK pun terus meninggi seiring dengan signifikannya potensi keuntungan dari produk yang ditransaksikan di Bursa Berjangka.

Berdasarkan undang-undang No. 10/2011 amandemen dari undang-undang No. 32/1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi menyatakan bahwa PBK adalah segala sesuatu yang berkaitan jual beli komoditas dengan  penarikan margin dengan penyelesaian kemudian berdasarkan kontrak berjangka, kontrak derivatif syariah dan atau kontrak derivatif lainnya.

Dalam hal ini, komoditi merupakan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai subyek kontrak berjangka untuk derivatif syariah dan atau kontrak derivatif lainnya yang diatur dengan peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Komoditi yang ditransaksikan pun berbagai macam, mulai dari produk primer seperti produk pertanian, pertambangan, dan energi, hingga berbagai produk finansial seperti indeks saham dan mata uang asing atau yang lebih dikenal dengan foreign exchange (forex).

Transaksi meningkat

Semakin tingginya minat masyarakat untuk terlibat dalam PBK ditandai dengan tren lonjakan volume transaksi kontrak multilateral dan kontrak Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) baik di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) maupun Bursa Berjangka Derivatif Indonesia (BKDI) dalam beberapa tahun terakhir.

Data Bappebti menunjukkan bahwa transaksi BBJ dan BKDI pada 2016 mencapai 7.012.220 lot atau meningkat  6,40 persen dari tahun sebelumnya. Pada 2018, peningkatannya mencapai 25,20 persen atau menjadi 8.821.762 lot. 

Adapun, volume transaksi kontrak berjangka pada Januari-Agustus 2019 tercatat sebesar 7.043.116 Lot. Jumlah  itu diperkirakan terus meningkat seiring masifnya upaya sosialisasi dan edukasi terkait pilihan investasi PBK.

Tidak hanya di Indonesia, potensi PBK di sejumlah negara Asia Tenggara pun terbuka. Apalagi, baik BBJ terus memperluas kerja sama dengan beberapa bursa berjangka luar negeri. Harapannya, investor asing akan semakin banyak masuk ke perdagangan berjangka dalam negeri.

Kendati demikian, tidak hanya untuk memperdagangkan kontrak berjangka dari bursa luar ke dalam negeri, tetapi  kerja sama ini juga berpotensi membuat kontrak komoditas dalam negeri dapat diperdagangkan juga di luar negeri,  khususnya di Asia Tenggara.

“Jika akhirnya minat investor asing membuat perdagangan bursa berjangka menjadi ramai, maka Indonesia semakin cepat mencapai mimpi untuk menjadi acuan harga komoditas dunia,” kata Ofik.

Nota kesepahaman

Seperti diketahui, Indonesia merupakan  produsen dan eksportir terbesar di dunia untuk beberapa komoditas, seperti kelapa sawit, karet, nikel, dan timah  sehingga potensi untuk menjadi harga acuan komoditas sangat besar.

Selain panel diskusi, PT Mentari Mulia Berjangka juga menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Peking University terkait pertukaran informasi dalam  penelitian dan data di bidang derivatif dan perdagangan berjangka.

Nota kesepahaman juga diteken antara PT Mentari Mulia Berjangka dengan First Gold sebagai penasihat dan  konsultan di perdagangan berjangka. Sejumlah kesepakatan itu diarahkan kepada pengembangan PBK dalam negeri dan edukasi kepada masyarakat luas.

Dicetak ulang dari Tribun News, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: www.followme.com

Donate if you like
avatar
Reply 0

Load Fail()

  • tradingContest